Kondisi TPA Piyungan Setelah Dibuka Kembali

Kalijaga.co – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan kembali dibuka setelah berhenti beroperasi kurang lebih dua bulan, tepatnya pada 6/09/2023. Pembukaan TPA Piyungan ini juga disertai dengan perubahan pembatasan jumlah sampah yang masuk. Sebelumnya sampah yang masuk kurang lebih 450 ton , sementara sekarang pasca penutupan hanya 20 ton. Namun, Hal ini tidak menghalangi para pemulung untuk tetap bekerja di TPA Piyungan.

Ester, salah satu pemulung TPA Piyungan menjelaskan bahwa para Pemulung tetap melakukan kegiatannya  meskipun sampah yang masuk dibatasi. Selain itu , sapi yang datang juga menurun dari sebelumnya ratusan kini hanya berjumlah puluhan. Hal ini dikarenakan terdapat pelarangan bagi warga sekitar yang memelihara sapi untuk tidak membiarkan peliharaannya berkeliaran di sekitar TPA Piyungan.

“Undang-undang kantor itu udah nggak boleh menggembala sapi atau kambing, udah nggak boleh sekarang,”ujar Ester.

Pekerjaan Pemulung merupakan mata pencaharian utama bagi warga sekitar. Dalam kesehariannya mereka menggunakan peralatan sederhana seperti sabit, pengeruk sampah, keranjang rotan dan karung untuk memilah sampah yang bisa dijual ke pengepul.

Para pemulung sedang memilah sampah bersamaan dengan puluhan sapi yang sedang mencari makan.

Para pemulung yang menunggu tumpahan sampah dari truk pengangkut sampah.

Pemulung yang sedang beristirahat dibawah payung di pinggiran tumpukan sampah.

Alat yang digunakan oleh pemulung untuk memilah dan mengambil sampah.

 Sampah botol dan kaleng yang dikumpulkan dalam karung oleh pemulung.

Hasil sampah yang sudah dipilah kemudian dibungkus untuk dijual ke pengepul. 

Tumpukan bungkus sampah yang dijual ke pengepul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *