Kalijaga.co- Plastik merupakan salah satu elemen yang paling banyak ditemukan oleh manusia sehari-hari. Kemasan sabun, makanan, hingga sikat gigi pun masih menggunakan plastik yang sulit diurai. Meskipun plastik sangat sulit terurai, tak bisa dipungkiri berbagai aspek kehidupan manusia tidak lepas dari benda satu ini.
Halwa Razita, seorang mahasiswa di UPN Veteran Yogyakarta mengungkap bahwa dirinya masih sering bergantung pada plastik saat diwawancarai, Selasa, (24/9/2024).
“Udah beberapa kali sih coba nggak pake plastik, tapi ujung-ujungnya kalau belanja ya pake plastik,” tutur Halwa.
“Males ribet bawa-bawa tas atau tote bag. Aku sendiri juga jarang bawa tas ke mana-mana jadi ya kantong belanja mau ditaruh mana? Bagasi motor meskipun kosong pun nggak pernah terpikir buat taruh tas belanja di situ.” ungkapnya.
Namun, kantong plastik belanja tak lantas dibuang begitu saja oleh Halwa. Plastik-plastik itu dikumpulkan dan digunakan kembali.
“Plastiknya aku kumpulin dan aku pake lagi biasanya. Kalo sampah bungkus, kayak sampah jajan atau sabun ya langsung aku buang sama sampah lain, nggak dipisah. Kecuali kalau ada tong sampah yang bedain jenis sampah, baru aku buang sesuai sama tandanya.” lanjutnya.
Selain dalam keseharian, plastik pun banyak ditemui saat event tahunan di berbagai instansi, seperti pawai festival sampai acara classmeeting. Wa Ode Nisrina selaku salah satu panitia fashion show dari barang bekas (21/6/2023), di SMAN 2 Purwokerto mengungkap bahwa dalam acara masih banyak partisipan yang menggunakan bahan baru.
“Harusnya ada nilai barang bekasnya, tapi kebanyakan yang menang malah yang pakai bahan baru, kalau pake pun persentasenya pasti lebih kecil dari bahan yang baru.”ujar Nisrina.
Sangat disayangkan bahwa sampai saat ini tindak pengurangan sampah plastik belum optimal. Padahal sudah banyak alternatif plastik yang bisa digunakan, seperti membawa botol sendiri saat bepergian, menggunakan sedotan stainless, dan lain sebagainya.
Reporter : Hanan Yumna Nurul Laila Hidayat | Editor : Fauzan Al Anshari