Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UIN Sunan Kalijaga berkolaborasi bersama dalam acara Jelajah Jejak Dakwah Muhammadiyah (JEJAMU) pada (21/10). Rangkaian acaranya yaitu mengunjungi Museum Muhammadiyah, Observatorium UAD, dan Masjid Gedhe Kauman. Museum Muhammadiyah menjadi wadah bagi para pengunjung untuk mempelajari sejarah Muhammadiyah dari awal berdiri hingga saat ini.
“Ketika ada pengunjung yang datang kesini, mereka akan mendapatkan itu sejarah Muhammadiyah, bagaimana perjalanan Muhammadiyah berkontribusi terhadap pendidikan, kesehatan dan sebagainya,” ujar Fatkhur Rizqi, salah satu Tim Narasi Konten Museum Muhammadiyah.
Museum Muhammadiyah juga dapat menjadi tempat belajar bagi para mahasiswa, khususnya kader Muhammadiyah yang ingin mengenal Muhammadiyah, namun tidak berkuliah di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Orang-orang beranggapan kalau hanya warga Muhammadiyah saja yang boleh dan bukan untuk umum. Museum ini juga menerima kunjungan umum, lansia, hingga difabel juga disini bisa,” jelas Fatkhur.
Sementara itu di Observatorium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) para peserta disuguhkan beragam pengetahuan seputar astronomi dan perbintangan. Di dalam observatorium, beragam alat dan ruangan yang dapat dimasuki, seperti ruangan galeri, pengendali, dan kubah reflector.
Di observatorium terdapat alat penangkap langit yang canggih bernama Reflector Plane Wave dikirim langsung dari Amerika. Penangkapan Reflector Plane Wave memiliki LGB (Light Green Blue) digunakan sebagai filter, agar hasil tangkapan langit berwarna. Observatorium ini menjadi salah satu perantara agar manusia bisa melihat indah dan megahnya ciptaan Tuhan.,
“Di observatorium tujuan kami ingin meng-astronomikan masyarakat, karena banyak yang ga tau soal astronomi itu apa sih?, maka kami membuka observatorium ini untuk kunjungan umum. Tak hanya itu kami juga mengadakan Astro Go To School, dengan hadir ke sekolah-sekolah membawa teleskop portable dan Astro Camp, merasakan camping di malam hari sambil menangkap bintang dengan teleskop.” Ucap Dhimas, petugas observatorium UAD.
Pengetahuan seputar astronomi masih menjadi hal baru bagi sebagian masyarat. Kesempatan untuk berkunjung ke Observatorium menjadi bermanfaat bagi peserta.
“Setidaknya bisa menambah pengetahuan soal bagaimana sih kehidupan di luar angkasa sana, galaksi bima sakti yang se-indah itu, menurutku semua orang harus tau soal observatorium ini sih, secara tidak langsung, iman kita disini betul-betul di uji dengan bukti indahnya ciptaan Allah SWT”. Ucap Flora Hanin, peserta JEJAMU
“Jadi, sebagai kader Muhammadiyah yang berada di Non-PTM, mata kuliah Kemuhammadiyahan tidak ada. Jadi, kita harus belajar secara otodidak atau secara pribadi,” ucap Akhmada Praja, selaku Sekretaris Umum IMM FDK.
Reporter: Azizah Rahma dan Hadiyya Qorrota | Editor: Maria Al-Zahra