Perayaan Imlek Kelenteng Sam Poo Kong Pulihkan Ekonomi Pedagang UMKM

2 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

Dalam rangka Tahun Baru Imlek 2023, Yayasan Klenteng Sam Poo Kong Kota Semarang menggelar “IMLEK VAGANZA 3.0”. Acara yang dilaksanakan Sabtu–Senin, 21–23 Januari 2023 ini menjadi perayaan Imlek kedua setelah vakum akibat Pandemi Covid-19.

Berbagai pertunjukan digelar untuk memeriahkan agenda ini. Salah satunya adalah Barongsai. Pertunjukan ini adalah pertunjukan yang ditunggu-tunggu oleh banyak wisatawan. Selain itu, ada pula pertunjukan Tarian 1000 Tangan, Reog Ponorogo, Jatilan, dan Dangdut.

Ribuan orang tampak memadati area Sam Poo Kong. Di antaranya, ada yang datang untuk melakukan ibadah, tapi sebagian besar adalah wisatwan yang tengah berlibur. Para wisatawan itupun tak hanya datang dari Kota Semarang saja, melainkan juga dari berbagai daerah.

“Acaranya seru, enak, happy. Paling suka barongsai warna pink,” kata Ida, wisatawan asal Kendal.

Di lokasi acara juga terdapat banyak pedagang UMKM yang menyajikan berbagai macam kuliner, suvenir Semarangan, hingga Pernak-Pernik Barongsai. Meski Imlek kali ini didatangi banyak wisatawan, menurut Lina, salah satu pedagang keramaian pengunjung tahun ini masih tak mengalahkan tahun lalu.

“Lebih rame (tahun) yang kemarin, sih. Soalnya kemarin mungkin habis pandemi, ya. Jadi, ingin hiburan. Jadi, lebih rame tahun kemarin.” Papar penjual makanan Korea itu.

Hal senada juga diungkapkan Rate, pedagang suvenir Semarangan. Menurutnya jika dibandingkan dengan perayaan Imlek di tahun-tahun sebelum Pandemi, perayaan Imlek tahun ini masih kalah jauh.

“Kalau dulu sampai membludak,” jelasnya.

Namun, sambungnya, perayaan ini tetap menjadi kesempatan untuk menaikkan penjualan. Dibandingkan dengan hari-hari biasa, perayaan imlek ini membawa angin segar bagi para pedagang UMKM di sekitar Kelenteng Sam Poo Kong. Jumlah pengunjung yang lebih ramai dari hari-hari biasa ini dinilai mampu untuk meningkatkan pendapatan bagi para pedagang.

Kendati demikian, pihak pengelola Sam Poo Kong belum menerapkan kembali target pendapatan bagi para pedagang di sekitar area kelenteng. Hal itu dilakukan karena kondisi perekonomian masyarakat yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi.

Menurut Rate, sebelum pandemi memang ada target yang ditetapkan oleh pihak pengelola kelenteng. Namun, karena setelah pandemi kondisi perekonomian masih memulai lagi dari nol, jadi saat ini masih belum ada target.

Reporter: Nanik Rahmawati | Redaktur: Aji Bintang Nusantara

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *