Penutupan TPST Piyungan Akibatkan Penumpukan Sampah di UIN Suka

1 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

Kalijaga.co – Menumpuknya sampah di UIN Sunan Kalijaga merupakan buntut dari penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Sampah dari berbagai fakultas itu menumpuk di tempat pembuangan sampah sebelah lapangan tenis dan voli. Penumpukan sampah itu menimbulkan bau yang mengganggu beberapa mahasiswa yang kerap beraktivitas di sekitarnya.

Salah satu mahasiswa yang terganggu adalah Sultan Akbar, anggota UKM Voli yang lapangan tempatnya latihan tak jauh dari situ. Gunungan sampah itu membuatnya risi terutama saat ia latihan.

Ia mengeluhkan kenapa sampah itu harus dibuang di tempat itu. Padahal, dengan ditumpuknya sampah di dekat tempat mahasiswa beraktivitas akan mengakibatkan bau tak sedap. Menurutnya, bau tak sedap itu tercium terutama saat terkena angin.

“Pas latihan terutama pas jogging tuh ya bau juga,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menutup TPST Piyungan selama 45 hari mulai 23 Juli sampai 5 September 2023. Hal itu ditandai oleh surat edaran yang ditandatangani Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta pada 21 Juli 2023.

Karena keputusan itu, menurut Radiman, Kepala Bagian Umum Biro Administrasi Umum dan Keuangan, sampah harus ditampung sementara di sebelah utara lapangan tenis sambil menunggu TPST Piyungan dibuka kembali.

“Kita juga berupaya agar sampah yang ada dapat dipilah agar volume sampah tidak menumpuk,” tuturnya.

Radiman juga menjelaskan sistem pengelolaan sampah di kampus UIN Sunan Kalijaga sebelum penutupan TPST Piyungan. Setiap hari ada petugas cleaning service yang membersihkan sampah di kampus, baik di dalam maupun di luar gedung. Kemudian sampah tersebut ditampung di Tempat Penampungan Sementara (TPS) di masing-masing fakultas atau unit, sebelum diangkut dengan dump truck. Setelah itu, seharusnya sampah yang ada di TPS diangkut dengan truk untuk dibuang di TPST Piyungan.

Petugas kebersihan UIN Sunan Kalijaga, Sumino, mengungkapkan bahwa sampah yang ditampung di samping lapangan tenis merupakan keseluruhan sampah yang ada di kampus. Ia juga mengatakan bahwa setelah TPST Piyungan kembali dibuka, sampah di kampus juga sudah mulai dikurangi dan dialihkan ke sana.

“Sekarang sudah mulai diangkut setiap hari. Sudah dua mingguan ini tidak dibuang di sini lagi. Tinggal menghabiskan sampah yang di sini aja ini. Dibakar sama dibuang ke Piyungan” tutur Sumino.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *