MAHASISWA HARUS MENJAGA DAN MENGAWAL MASYARAKAT DALAM PEMETAAN TANAH

0 0
Read Time:1 Minute, 32 Second

Puluhan massa aksi dari mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aksi Kamisan mengawal dan menyuarakan tentang pembagian dan kepemilikan lahan yang adil dan yang seharusnya. Aksi ini berlangsung dikawasaan tugu pal putih Yogyakarta yang menjadi salah satu sumbu filosofi dan tempat yang pas untuk menyuarakan aspirasi pada Kamis 23 November 2023. 

Kusnadi Nurali selaku mahasiswa mengemukankan isu agraria menjadi salah satu permasalahan yang sering muncul di Indonesia khususnya di Jogja, agraria bukan hanya soal pertanahan akan tetapi bagaimana pemetaan pendidikan. Ia sangat senang dengan pergerakan aksi kamisan tersebut karena masih banyak mahasiswa yang peduli dan tergerak hatinya untuk berdiskusi dan mengangkat isu agraria.

“Yang menjadi sorotan juga problematika agraria tanah dan lain sebagainya itu menjadi salah satu permasalahan yang besar, jangka panjangnya ada kerusakan tanaman, hutan yang notabenya sebagai paru paru dunia dan sebagainya”. Ungkapnya 

Rahman dari Sosial Movement Istitute menjelaskan bahwa peranan mahasiswa sangat penting sebagai bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengawal masyarakat dalam pemetaan tanah agar proses tersebut dilakukan secara adil, transparan dan berkeadilan. 

“Hubungan dengan mahasiswa ini adalah bentuk dari kesadaran kita terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat”.Ujarnya

Menurut Rahman, mahasiswa adalah agent of social control, banyak hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa seperti yang di lakukan oleh Aksi Kamisan Jogja. Karena, tujuannya sama yaitu bagaimana pemetaan tanah yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah agar tidak terjadi lagi penggusuran lahan. Ia juga meminta kepada para korporat atau para pemerintah untuk sadar bahwa tanah itu adalah milik rakyat harus memang di kelola oleh rakyat walaupun dengan dalih pemerintah menyatakan bahwa mereka memunyai sertifikat dan sebagainya. Baginya itu merupakan sebuah perampasan lahan secara halus. 

“Kita berharap memang reformasi agraria ini memang untuk membatasi para penguasa untuk pembatasan lahan sesuka hati mereka”. Ungkap Rahman.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *