Kalijaga.co – Dalam rangka memperingati Hari Wayang Dunia, Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya (AKNSB) Yogyakarta mengadakan beberapa kegiatan yang bertajuk Pesta Wayang pada 13-18 November 2023. Acara ini merupakan bentuk partisipasi dari Himpunan Mahasiswa Karawitan, Tari dan Kriya (HIMA WIRYA) bertempat di Pendopo Bale Widya Budaya AKNSB Yogyakarta. Selain itu, Pesta wayang ini mengajak seluruh masyarakat umum, seniman dan pengrajin untuk menjaga eksistensi wayang agar semakin dikenal dan dilestarikan. Salah satunya dengan memberikan kebebasan kepada mereka untuk berekspresi di hari wayang.
Ina Novila Sari, selaku Dosen Prodi Kria Kulit menjelaskan tema yang diangkat dalam pesta wayang ini yaitu “Mewayang Hayu Eksistensi dan Konservasi” artinya bahwa kita mengajak masyarakat umum, seniman dan pengrajin untuk mempertahankan wayang-wayang yang pakem dari segi teknik dan bentuk. Sedangkan untuk medianya bebas sesuai dengan keinginan dan kreativitas masing-masing.
“Jadi kita membebaskan media dan teman-teman untuk berekspresi tentang hari wayang ini salah satunya teman – teman tari yang merespon acara hari wayang ini dengan eksistensi tarian mereka” ujar Ina.
Iwan Hidayat, selaku mahasiswa Prodi Kriya Kulit memaparkan salah satu kegiatan yang diselenggarakan dalam pesta wayang ini adalah pameran wayang. Wayang ini merupakan hasil karya mulai dari seniman, mahasiswa hingga anak-anak. Selain itu juga ada lukisan dan topeng yang menyerupai wayang.
“Wayang-wayang kancil itu karya pertama dari mahasiswa dan ada lukisan dari beberapa seniman” ujar Iwan.
Menurut I Made Mujaya selaku alumni sekaligus pengrajin, eksistensi wayang sekarang sangat eksis. Contohnya wayang yang sudah masuk di World Disney kini menjadi sebuah film dibuat seperti kartun jepang atau anime, itu merupakan karya seniman indonesia. Padahal ada wayang Thailand, Malaysia dan China.
“Di Malaysia ada wayang marvel, jadi superhero dibuat spiderman wayang, wayang anime” ucap I Made.
Iwan sebagai generasi muda berharap semoga budaya wayang di indonesia bisa semakin maju, lebih banyak lagi anak muda yang tertarik dan melirik dengan budaya wayang. Dari fenomena ini memberikan masukan bagi para seniman indonesia untuk membuat bagaimana sebuah budaya menjadi kekinian dan menarik. Karena memang wayang indonesia cenderung filosofis dan berat untuk di pahami.
Reporter : Nanik Rahmawati | Editor: Maria Al-Zahra