Puncak sosok adalah tempat wisata yang berada di Jambon, Bawuran, Kec. Pleret, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia menjadi tempat objek wisata yang sering digunakan untuk menikmati senja disemua kalangan umur. Namun, bau sampah TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Piyungan menyengat sampai ke tempat ini.
Puncak Sosok dikelola oleh warga setempat untuk meningkatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) bagi warga. Setiap harinya sehabis magrib ada live music yang disuguhkan untuk mengiringi senja di sore hari kecuali di malam Jumat.
Di bawah Puncak Sosok ini terdapat tempat pembuangan akhir yang tampak jelas sekali. Tumpukan sampah yang mulai ditata, dikelola, dan dibersihkan serta ada yang ditimbun tanah. Namun, jarak yang dekat menyebabkan bau sampah yang menyengat dapat meganggu kenyamanan pengunjung.
Bapak Ristiyanto salah satu pengurus pengelola Puncak Sosok mengatakan bahwa bau sampah yang menyengat sampai di puncak ini hanya diwaktu tertentu saja dan biasanya sangat menyengat pada musim hujan.
“Ketika sampah di olah, turun dari mobil, digaruk, saat hujan terus terkena panas menguap jadi bau biasanya bau menyengat ketika pagi atau malam.” Ujarrnya
Senada dengan itu, Bu Puput selaku Pedagang di Puncak Sosok mengemukakan walaupun bau yang ditimbulkan dari tempat pembuangan sampah menyengat, pengunjung tetap sama saja tidak berkurang, namun pengunjung sering mengeluh karena baunya yang tak sedap bahkan warga pun kerap kali mengeluh dengan bau menyengat itu.
“Baunya bikin pusing kalau terkena hujan terus terkena panas, ketika posisi kering tidak terkena hujan tidak bau.” Ungkapnya
Walaupun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan sudah ditutup dan sedang dalam proses pembenahan, tetapi masih banyak yang membuang sampah di sekitar TPST. Pengelola tidak dapat berkutik untuk megatasi masalah sampah yang meresahkan ini, karena hanya warga biasa yang memanfaatkan lahan yang gersang jadi tempat wisata yang indah dan meningkatkan UMKM yang awalnya bertani dan kini banyak yang beralih ke wisata. Jadi bau sampah yang menyengat masih tercium apalagi mendekati musim hujan seperti ini.
“Tempat pembuangan akhir ini sudah ditutup tapi masih ada yang membuang di daerah itu.” Ungkap Ristiyanto.
Reporter: Muhammad Mahmud | Editor: Dimas Rezaldi