Poniman: Jadi Petugas Parkir  Bukan Hal Sepele

9 0
Read Time:3 Minute, 24 Second
Tinggal aja nggak papa.. biar Saya rapikan” ujar Poniman, juru parkir Fakultas Dakwah dan Komunikasi kepada seorang mahasiswa yang kesulitan memarkirkan motor. Kalimat Poniman itu menjadi penenang bagi mahasiswa yang datang terlambat ke kampus hingga tak sempat memasukkan motornya ke dalam barisan parkir.

Poniman atau yang kerap disapa Pak Po sudah 18 tahun bekerja di UIN Sunan Kalijaga. bapak beranak dua ini selalu datang pagi sebelum pukul 7 dan pulang di sore hari.

“Kalau berangkat pagi kebetulan sekaliannya nganter anak. Nanti sampai sekolahan kita langsung berangkat ke sini, nanti (sampai) di sini sudah sampai jam tujuh kadang jam tujuh kurang,” jelas Poniman

Sampai di UIN, aktivitas paginya langsung dimulai dengan merapikan motor-motor yang banyak belum tertata agar rapi sesuai barisannya. Dengan cekatan, Ia memiringkan motor-motor tersebut memenuhi barisan pertama hingga menyisakan selebar ruang kosong di barisan ketiga untuk celah parkir mahasiswa.

Sesekali, ia mengeluarkan motor mahasiswa dan mengisinya kembali hingga jam mata kuliah ke dua berlangsung. Barulah, ia mengambil tempat duduknya di sisi gerbang untuk mengawasi barisan motor-motor tersebut, sebelum diambil empunya. 

“Saya kan biasanya di bawah (gerbang) itu kalau nggak panas, kalau panas di bawah pohon. Kalau masih pagi sampai jam 10 itu masih di situ. Karena jam 10 itu kan sudah penuh sudah tertata semua,” jelas Poniman menunjukkan tempat duduknya. 

Sejak senin hingga jumat Poniman menjaga, merapikan, mengatur parkiran agar tertata rapi. Bahkan Poniman hafal beberapa motor mahasiswa karena sering kali meminta tolong untuk mengeluarkan atau memarkirkan motor mereka. ‘Motornya yang ini kan Mbak?’ kepada mahasiswi yang berdiri kebingungan menoleh ke kanan kirinya. 

Sibuk bekerja hingga menunda waktu Istirahat 

Poniman seorang juru parkir FDK, tapi karena parkiran FDK bersebelahan dengan Fakultas Ushuluddin, tak jarang ia juga membantu mahasiswa Ushuluddin. Bertambahnya jumlah mahasiswa tiap tahun berdampak pula pada pekerjaannya. Dampaknya area parkir yang semakin meluas bahkan sampai pada jalan turun mengarah ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Poniman pun sering menunda istiraha dan makan siangnya karena karena bekerja di parkiran.

“Istirahat saya tidak pernah tepat waktu. Jadi kalau pas dzuhur itu kadang saya masih melayani di sini, karena ramai kan pergantian mata kuliah. Baru sempat sholat dan makan yaa jam satu,” papar Poniman.

Poniman mengaku dapat menata dan memindahkan kurang lebih 500 jok motor mahasiswa setiap harinya. Dari jumlah yang tidak sedikit itu, Poniman tetap membantu semua mahasiswa. Walaupun terkadang sampai mengantri 2-3 mahasiswa.

 “Kita atasi yang pertama tadi, yang kedua tadi tak kasih tau ‘Bentar ya, tak ke situ dulu’ Dia juga nunggu, karena memang tahu kondisinya. Tetap gantiankan,” Ucap  Poniman.

“Jadi yang penting kita kasih pengertian, kita tetap dahulukan yang pertama kali minta. Kalau nggak nanti nanti kira pilih kasih. Walaupun parkir cuma sepele, tapi yang namanya orang itu beda-beda,” ungkapnya.

Lahan parkir yang tidak memadai

Sejak tahun 2017 kapasitas lahan parkir kendaraan di FDK masih jauh di bawah dari tuntutan kebutuhan. Hal ini juga menjadi perhatian Poniman ketika mengusulkan pelebaran area parkir di sisi timur. 

“Itu aslinya jurang. Saya masuk pertama kali ke sini langsung komplain pinggir itu. Aku bilang sama orang kantor mau tak bersihin, tak pakai parkir terus,” ungkap Poniman.

Minimnya lahan parkir membuat Poniman hafal di luar kepala posisi-posisi yang acap kali menjadi persaingan mahasiswa yang rajin. Ia memahami setiap sudut kantong parkir yang menjadi incaran mahasiswa untuk meletakkan kendaraannya

 “Yang jelas yang teduh itu. Tapi karena kondisinya panas semua, mau nggak mau ya tetap diparkiran saja,” ujar Poniman.

Poniman berharap adanya fasilitas gubuk parkir sebagai tempat berteduh kendaraan. Menurutnya, hal tersebut adalah bentuk pemberian fasilitas yang layak bagi mahasiswa. 

“Kalo dari PAU (Pusat Administrasi Universitas), harapan Kita segera parkiran ini ditutup [diberi atap-Red]. Biar mahasiswa itu merasa nyaman, aman dari terik matahari, dan hujan. Jadi lebih mendapatkan fasilitas yang bagus yang layak gitu. Itu kalo kedepan Saya inginnya seperti itu,” pungkas Poniman.

Kalau orang buru-buru itu dia tidak bisa milih tempat, yang penting ada kosong masukkan motor taruh di situ. Kalau nggak ada ya tempat biasanya taruh  aja terus ditinggal pergi gitu aja,” ujar Poniman berkelakar.

Reporter: Umar Hasan | Editor: Maria Al-Zahra

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
50 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
50 %

Average Rating

5 Star
100%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

2 thoughts on “Poniman: Jadi Petugas Parkir  Bukan Hal Sepele

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *