2 Tahun Vakum, PRM Sardonoharjo Hidupkan KAPAL

0 0
Read Time:2 Minute, 9 Second

Kalijaga.co – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sardonoharjo menggelar Kajian Pagi Ahad Legi (KAPAL) di Masjid Nurul Asror Patuk, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (26/3/2023). Kegiatan ini diadakan Kembali setelah vakum selama masa pandemi covid-19.

KAPAL merupakan program yang bersinergi dengan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sardonoharjo, dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Sardonoharjo. 

“Program dari pimpinan ranting dan sudah ada sejak lama. Cuma berhenti ketika pandemi kemaren sekitar 2 tahun.” ungkap Ketua PRM Muhammadiyah Sardonoharjo, Suyitno.

Selain KAPAL, lanjutnya, terdapat satu lagi kajian yang aktif Kembali setelah vakum selama pandemic yaitu KAPAK atau Kajian Pagi Ahad Kliwon.  KAPAL perdana mengambil tema ‘Ramadhan, Kesempatan Emas Setiap Keluarga Muslim’. Pengambilan tema tersebut karena bertepatan dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Acara berlangsung dari pukul 06.00 – 07.00 WIB.

“Momen disesuaikan dengan situasi. Ini kan bulan Ramadhan jadi kajiannya tentang Ramadhan. Karena setelah ini nanti satu bulan lagi sudah tidak Ramadhan lagi, sudah Syawal.” jelas Suyitno.

Berbeda dari sebelumnya, ada hal menarik dari kajian kali ini. Adanya bingkisan krupuk yang dibagikan kepada para jamaah yang hadir. Pembagian bingkisan ini dilakukan setelah kajian selesai. “Ada bingkisan kerupuk yang menjadi menarik.” tandasnya.

Suyitno berharap dengan kajian tersebut dapat menjadikan masyarakat khususnya di wilayah Sardonoharjo menjadi agamis.

“Masyarakat di sekitar Sardonoharjo menjadi masyarakat yang agamis, yang religius dari anak-anak sampai dewasa.” pungkasnya.

Sementara itu dalam isiannya,  Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM  menyampaikan esensi hidup ketika bulan Ramadhan. Yakni meningkatkan kualitas puasa, kualitas sholat yang tidak hanya sholat fardhu, ditambah juga sholat sunnah lainnya, dan meningkatkan sedekah. Selain itu, Sukamta juga menyampaikan filosofi kopi.

“Kopi yang berada di dalam cangkir menjadi hidupmu, sedangakan cangkirnya menjadi pengiring hidup. Menjalankan kehidupan dengan pengiring hidup yang membawa berkah dan bekal menuju akhirat. Serta menjadikan kehidupan nikmat dengan bekerja dalam ibadah,” katanya.

Pengamatan kalijaga.co di lokasi kajian terlihat dihadiri banyak masyarakat. Mulai dari dalam masjid sampai serambi masjid dipenuhi oleh jemaah. Kajian yang berlangsung satu jam tersebut dirasa menarik bagi jemaah. “Menarik, penyampaian ke jamaah menarik, dan jamaah terlihat fokus,” ujar Isti, salah seorang peserta kajian.

Antusias masyarakat yang hadir menjadi kebahagiaan tersendiri bagi penyelenggara. 

Takmir masjid Nurul Asror Maman Sulaiman menyebut kajian yang diselenggarakan PRM Sardonoharjo  mampu menguatkan religiusitas masyarakat sekitar masjid.  

“Perasaannya kita senang. Karena untuk memakmurkan masjid itu adalah dengan banyaknya kegiatan keagamaan di masjid itu sendiri. Dengan adanya kegiatan ini berarti Masjid Nurul Asror juga ikut membawa masyarakat-masyarakat yang ada di lingkungan Sardonoharjo untuk lebih ke religius.” Jelas Maman Sulaiman.(pgmi)

Penulis : Alifah Destriana Nur Baithi | Editor : Kharismatul Khasanah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *