Sistem Kebut Semalam atau yang biasa disebut SKS mungkin sudah tidak asing di telinga kita, terlebih bagi para pelajar dan mahasiswa. SKS merupakan teknik belajar entah itu menghafal, mengerjakan tugas, dan mempersiapkan materi ujian dalam waktu semalam sebelum tugas atau ujian tersebut dilaksanakan.
Ada beberapa perbedaan cara mahasiswa dalam melakukan SKS. Diantaranya tidak tidur semalaman suntuk, tidur sebentar terlebih dahulu lalu bangun di tengah malam, dan ada juga yang tidur siang dahulu agar meminimalisir rasa kantuk di waktu malam.
Ternyata, mahasiswa yang lebih memilih SKS dibanding belajar atau mengerjakan tugas dari jauh-jauh hari juga memliki alasannya sendiri, berikut beberapa alasannya:
- Sibuk menjadi panitia acara
Menjadi mahasiswa memang terkadang tidak bisa kita lepaskan kaitannya dengan organisasi baik di dalam maupun di luar kampus. Hal tersebut bisa membuat mahasiswa kesulitan membagi waktu antara tugas kuliah dan kesibukan organisasi.
“Saya pernah melakukan SKS ini ketika ada organisasi menjadi panitia sebuah acara. Hal ini membuat saya sibuk dan (tidak sadar) ada tugas dari dosen” . Ucap Abdullah Irfan, Mahasiswa semester 3 Fakultas Dakwah dan Komunikasi
- Lebih fokus di malam hari
Banyak mahasiswa atau pelajar yang membutuhkan ketenangan dalam belajar karena dengan suasana tenang, pikiran bisa lebih fokus dalam belajar. Maka malam hari merupakan waktu yang cocok karena keadaan lebih sepi dan tidak seramai siang.
- Malas
“Aslinya males aja, cuma akhirnya berdalih kalo mepet-mepet deadline itu ide-idenya baru keluar, padahal emang males aja” Ucap Rofik Murtadlo, mahasiswa semester 5 Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Menurut Rofik juga, malas merupakan hal yang sudah biasa dialami oleh banyak mahasiswa sehingga efeknya sering menunda-nunda tugas hingga sudah mepet dengan deadline
- Kesulitan mengelola waktu
Ketika mahasiswa dihadapkan dengan tugas yang menumpuk serta waktu pengumpulan yang sama, tidak heran mahasiswa memilih untuk melakukan SKS. Alasannya untuk memperpanjang waktu mereka dalam belajar dan mengorbankan waktu istirahat mereka.
Reporter Muhammad Zidni | Editor Maria Al-Zahra