Kalijaga.co – Puluhan santri Pondok Anak Falahussyabab Islamic Boarding School (FIBS) melaksanakan kegiatan ramadhan dengan khusyuk. Saking khusyuknya, mereka lebih betah di pondok daripada pulang ke rumah.
Pondok anak FIBS berada di bawah Yayasan PP. An-Nasyath. Pondok tersebut memiliki 34 santri. Terdiri dari 22 santri putra dan 12 santri putri. Puluhan santri tersebut rata-rata duduk di bangku sekolah dasar (SD/MI) dari kelas 1-6. Santrinya pun berasal dari berbagai daerah, seperti Jogja, Banyumas, Temanggung, Tanggerang dan juga Magelang.
Pembina Asrama anak FIBS Yanti menjelaskan, secara umum kegiatan yang berlangsung selama Ramadhan di pondok pesantren anak FIBS tidak jauh berbeda dengan hari biasa. Selain mengenyam pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyyah pada pagi harinya, para santri juga mempelajari kitab dan menghafal Al-Qur’an.
“Yang membedakan antara hari biasa dengan saat ramadhan, anak-anak lebih banyak ditekankan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an,” jelasnya, Senin (3/4/2023).
Untuk menjaga kekhusyukan, lanjut Yanti, para santri di pondok pesantren anak FIBS tidak diperkenankan membawa HP, menonton TV, bahkan juga tidak diperbolehkan membawa uang saku pribadi.
“Anak-anak dibiasakan untuk prihatin, jadi lebih banyak waktunya dibuat untuk belajar adab, ngaji kitab atau murajaah Al-Qur’an,” katanya.
Dengan aturan ketat tersebut, antusiasme santri cilik dalam menjalankan puasa ramadhan cukup besar. Para pembina yang turut mendampingi pun merasa tidak ada hambatan dalam mendampingi anak-anak selama Ramadhan karena para santri cilik merasa betah dan tidak ada yang merengek meminta pulang.
“Kalau pengen pulang ada mbak, tapi aku lebih suka puasa ramadhan di pondok, karena banyak temannya. Ngaji jadi semangat, sekolah juga aku jadi semangat. Terus makanan sahur dan ifthar-nya enak dan banyak, bikin aku jadi betah,” ujar Cantika, salah satu santri asal Temanggung.
Memang, pihak pondok berusaha menyiapkan menu-menu sahur dan berbuka yang berbeda dengan menu sehari-hari. Itu dilakukan agar para santri merasa kalau puasa ramadhan di pondok itu sama menyenangkannya dengan dirumah ketika bersama orang tua. (pgmi)
Reporter : Nurul Fauziah Agustin | Editor: