Bersuara Lewat Layar : Screening Dokumenter SDG’s Karya Mahasiswa KPI 2022

0 0
Read Time:4 Minute, 16 Second

Kalijaga.co- Tujuh film dokumenter bertemakan Suistanable Development Goals (SDG’s) telah berhasil diselesaikan oleh mahasiswa KPI angkatan 2022 yang tidak menjalani program magang MBKM. Setelah melakukan pitching proposal pada April lalu dan melaksanakan serangkaian produksi, screening dokumenter dilakukan di teatrikal perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Senin (04/05).

Pada screening kali ini tak hanya dihadiri oleh segenap dosen KPI saja, akan tetapi mengundang pihak eksternal yaitu Eka Hari Wibawa, jurnalis Metro TV biro Solo dan Alisyam, sinematografer yang juga pemilik PH Last Pictures sebagai tamu istimewa untuk menilai hasil dari pembuatan film dokumenter tahun ini.

Masing- masing kelompok bergiliran maju untuk menjelaskan secara singkat tentang film yang diangkat oleh mereka. Tujuh SDG’s yang menjadi tema tahun ini meliputi:

  1. Ekosistem Darat, mengangkat isu pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas yang menyulap sampah menjadi pundi-pundi rupiah.
  2. Ekosistem Laut, menyoroti tentang seorang pemburu penyu yang bertaubat.
  3. Energi Bersih dan Terbarukan, kisah TPS yang menjadikan sampah sebagai sesuatu yang bernilai.
  4. Air Bersih dan Sanitasi, menceritakan warga di Gunungkidul yang memanfaatkan air hujan sebagai penunjang kehidupan.
  5. Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, membahas seorang juru kunci merapi dan loyalitasnya sebagai abdi dalem Keraton Yogyakarta.
  6. Pendidikan Berkualitas, mengangkat isu Sekolah Gajahwong di Yogyakarta
  7. Kesetaraan Gender, membahas tentang waria yang mengalami diskriminasi dan terkena stigma negatif dari sekitarnya.

S Sembari menunggu reviewer menilai karya, maka forum pun diisi oleh penayangan film dokumenter karya Eka Hari Wibawa dan Mawar Magenta PH yang berjudul Memories From Fire’s Chaos dan menceritakan tantangan seorang fotografer yang berjuang mendapatkan gambar untuk informasi saat era reformasi 1998 di Solo saat itu.

Tak lupa ice breaking dengan konser kecil-kecil an persembahan dari Aghnil Arzaqi perwakilan mahasiswa KPI 2022 yang membawakan 3 lagu ditemani gitar klasiknya. Para mahasiswa pun sejenak melepas rasa kantuknya.

Setelah menjelaskan tujuan film masing-masing, saatnya reviewer menilai untuk menentukan film-film terbaik yang akan masuk nominasi untuk diumumkan di akhir acara.

Eka Hari Wibawa sebagai reviewer menuturkan bahwa film hasil mahasiswa KPI 2022 agar lebih bagus lagi itu harus di edit durasinya menjadi lebih singkat. Tak lupa konsep piramida terbalik harus diutamakan pada pembuatan karya dokumenter.

Eka Hari Wibawa dan Alisyam sedang meberikan komentar karya dokumenter mahasiswa KPI 2022 di Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Senin (04/05)/ Foto :Tsabita Sirly Kamaliya

“Paling bagus yang diletakkan di awal, sekitar 1 menit. Jangan lupa buat film itu harus dinikmati, karena itu karya. Kalau kalian pembuat film tidak menikmati, apalagi kami yang nonton, masa dipaksa menikmati, kan susah,” ucap Bowo sapaan akrabnya.

Bowo melanjutkan kepercayaan diri itu harus tertanam kuat dalam diri masing-masing mahasiswa. Menambah percaya diri harus dimulai dengan memiliki referensi yang kuat, banyak membaca dan sering menjelajah adalah kunci percaya diri.

“Jangan mudah percaya pada apapun dan siapapun, tapi jangan maido, caranya gimana? kamu uji sendiri agar kamu lebih percaya,” tutur Bowo.

Selanjutnya dari Alisyam mengapresiasi betul karya mahasiswa KPI 2022 ini yang menurutnya titik awal meniti karir dalam dunia perfilman. Koreksi darinya adalah sisi pengambilan gambar yang harusnya lebih banyak melihat referensi baik dari film Indonesia maupun film luar negeri agar tidak monoton.

“Karena ini proses awal ya jadi bisa jadi pelajaran dan jangan berhenti buat film untuk kedepannya. Walaupun film sekarang ini bagi kalian biasa, tapi itu adalah karya, dan karya adalah harga diri, jadi harus bangga,” pesannya pada mahasiswa KPI 2022.

Ia menambahkan bahwa dokumenter dapat muncul dari keresahan kita sendiri, kita harus peka terhadap lingkungan. Berfikir maju dengan menjadikan film ini sebagai ancang-ancang untuk melahirkan berbagai film yang lebih menarik dan riset yang dikuatkan lagi.

Pada sesi tanya jawab Bowo dan Alisyam memberikan bocoran mengenai film dokumenter yang bagus menurut mereka yang sudah berpengalaman dalam penggarapan film dokumenter.

Menurut Bowo, dokumenter yang bagus itu harus sesuai dengan target. Pesan dalam film dokumenter harus tersampaikan dengan jelas untuk apa dan siapa.

“Kalau misalkan (orang) yang kamu nggak targetin suka sama film kamu, itu namanya bonus. Ekspektasi jangan berlebihan, realistis aja yang penting ada referensi,” pungkas Bowo.

Alisyam yang kami wawancara di luar teatrikal menuturkan, selain segmentasi ada juga misi yang harus tersampaikan dalam karya dokumenter. Riset yang mendalam juga sangat mendukung dalam pembuatan dokumenter, itu yang membedakan dokumenter dengan film lainnya.

“Makanya wajar kalau di dokumenter itu ada human error. entah lighting nya kurang pas, atau kameranya goyang, itu yang AI ngga bisa, karena mulus banget kalau pakai AI. Saranku tonton referensi dokumenter sebanyak-banyaknya,” kata dia.

Sebagai pemungkas acara screening tahun ini, awarding beberapa nominasi diumumkan sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras selama rangkaian masa produksi. Berikut pemenang nominasi screening dokumenter :

  1. Sinematografi terbaik diraih oleh kelompok 5, dengan judul Sabdo Pandhito Ratu
  2. Riset dan pengolahan data terbaik dicapai oleh kelompok 1, dengan film nya Trashformation
  3. Pesan inspiratif terbaik diperoleh kelompok 7, yang berjudul Adakah yang Salah denganku?
  4. Film dokumenter terbaik dimenangkan oleh kelompok 2, dengan judul Redemption
  5. Film dokumenter favorit berdasarkan jumlah like terbanyak diraih oleh kelompok 3, dengan judul Sisa yang Bernilai.

Film-film dokumenter diatas sudah diunggah di youtube resmi KPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, besar harapan mahasiswa agar film-film tersebut dapat menjadi bahan ajar dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *