Kalijaga.co- Pelatihan Public Speaking Club Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, resmi diadakan untuk yang kedua kalinya pada Rabu (14/05) di ruang kelas 114 A Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Kegiatan rutinan ini merupakan bentuk progam kerja dari Dewan Mahasiswa Fakultas Dakwah Komunikasi masa bakti 2025/2026.
Berangkat dari keresahan terhadap kemampuan komunikasi mahasiswa yang belum optimal, klub ini hadir sebagai ruang belajar alternatif untuk meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum.
Muhammad Diaz Habibi Rahman, selaku ketua DEMA Fakultas Dakwah dan Komunikasi menjelaskan bahwa, latar belakang dari pendirian Public Speaking Club ini adalah untuk mengasah kemampuan komunikasi mahasiswa yang seharusnya menjadi nilai jual utama dari mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
“Kita melihat masalah konkret di kelas, misalnya saat presentasi. PPT yang seharusnya menjadi media justru malah menjadi sumber utama, bukan pesan yang disampaikan dari mulut si presentator” jelas Diaz panggilan akrab ketua DEMA FDK.
Diaz juga menjelaskan bahwa kelas public speaking yang diadakan ini berbeda dari klub public speaking lainnya. Kelas public speaking club FDK tidak menghadirkan narasumber utama. Sistem belajarnya mengadopsi dari salah satu kelas public speaking terbesar di dunia yakni Toastmasters International.
“Disini semua sama, tidak ada senioritas, tidak ada penghakiman. Kita semua belajar dari feedback yang diberikan oleh sesama anggota “ tambah diaz.
Muhammad Athaya Adiwinarta, salah satu peserta kelas Public Speaking Club mengaku merasa bangga dan terbantu dengan bergabung di klub public speaking tersebut.
“Menurut saya ini adalah suatu hal yang membanggakan karena mampu membangun cara kita berkomunikasi dengan khalayak yang lebih luas. Diharapkan dengan mengikuti klub ini saya lebih mudah berbicara didepan umum,” ungkap Athaya.
Selain itu, Diaz juga menjelaskan tujuan jangka panjang dari diadakannya kelas tersebut. Selain membentuk soft skill mahasiswa FDK, klub ini diharapkan juga mampu melahirkan peserta yang siap mengikuti lomba-lomba public speaking di tingkat nasional maupun internasional.
Diaz juga mengajak untuk seluruh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi bergabung dan berpartisipasi aktif pada kegiatan public speaking club yang diadakan oleh DEMA FDK.
“Ini ruang belajar alternatif yang sehat. Semua bisa berbicara, semua bisa memberikan feedback yang positif tanpa penghakiman. Kegiatan ini juga gratis jadi manfaatkan kesempatan yang ada.” pungkas Ketua DEMA FDK tersebut.
Reporter Andara Angesti | Editor Adelia Mehra Fakhrina