Kalijaga.co – Jenang merupakan salah satu makanan khas sukoharjo yang terbuat dari bahan baku utama kelapa. Sentra produksi jenang berada di Desa Tangkisan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Produksi jenang menghasilkan limbah ampas kelapa yang apabila diolah akan menjadi produk baru dengan manfaat dan nilai jual tinggi, salah satunya adalah Pakan Ternak Ruminansia.
Dewi, salah satu pelaku UMKM Jenang di Desa Tangkisan, mengatakan bahwa belum ada pengolahan limbah secara khusus yang dihasilkan dari produksi jenang
“Selama ini ampas kelapanya saya buang, tapi biasanya dimakan ayam milik warga sekitar,” jelas Dewi, Sabtu (18/01/25).
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I UNDIP 2024/2025, Balqis Al Maghfiroh dari Program Studi Peternakan, mengadakan kegiatan pendampingan pembuatan pakan ternak ruminansia dengan memanfaatkan limbah ampas kelapa.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Hari Kamis, 23 Januari 2025 di Kandang sapi milik warga setempat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan limbah jenang agar tidak mencemari lingkungan. Setelah dilakukan observasi lebih lanjut, beberapa peternak sudah mengetahui jika ampas kelapa dapat digunakan sebagai pakan ternak, namun kesulitan mendapatkannya.
Agus, salah satu peternak sapi di Desa Tangkisan, mengaku tidak mengetahui jika produksi jenang menghasilkan limbah berupa ampas kelapa.
“Belum pernah pakai ampas kelapa karena disini tidak ada ampas kelapa,” tutur Agus.
Kegiatan dilakukan dengan pemaparan terkait manfaat limbah ampas kelapa, cara pengelolaan dan cara pemberiannya ke ternak. Peternak sangat tertarik dalam mengikuti kegiatan ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan salah satunya mengenai kandungan nutrien dari ampas kelapa.
Limbah ampas kelapa memiliki kandungan protein kasar sebesar 21,6% dan energi sebesar 76,78% sehingga dapat digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrien pada ternak ruminansia. Namun, diperlukan pengolahan yang tepat karena ampas kelapa memiliki anti nutrisi berupa galaktomanan yang dapat membahayakan ternak.
Ampas kelapa tersebut dapat dikeringkan atau difermentasi terlebih dahulu untuk menetralisir zat anti nutrisi. Ampas kelapa juga dapat diformulasikan dengan bahan pakan lainnya untuk melengkapi kebutuhan nutrien ternak. Dan dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan penyakit.
Reporter Balqis Al Maghfiroh | Editor Adelia Mehra Fakhrina