![](https://kalijaga.co/wp-content/uploads/2025/01/762bfbe5-b8fc-495e-8174-a9d201596f98-1024x682.jpeg)
Kalijaga.co- Jalan Sehat Kemenag Blora: Antara Antusiasme Peserta dan Polemik Tiket yang Habis
Senin, 06/01/25, sebuah momen kebersamaan yang semangat diadakan di Blora oleh Kementerian Agama (Kemenag) setempat dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB). Acara jalan sehat yang menjadi bagian dari peringatan ini diikuti oleh ratusan peserta, mulai dari pegawai Kemenag, jajaran guru dalam lingkup Kemenag, hingga anak-anak sekolah. Namun, di balik antusiasme yang tinggi dari peserta, muncul pertanyaan menarik: mengapa tiket jalan sehat yang disiapkan oleh panitia habis dari perkiraan?
Sekadar informasi, pihak panitia pada tahun sebelumnya mencetak tiket sebanyak 600 lembar, dengan estimasi jumlah peserta sekitar 500-an orang. Namun, kali ini, meskipun jumlah pendaftaran hanya sekitar 700 orang, tiket yang dicetak sebanyak 1.000 lembar tetap ludes. Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat dan peserta. Ada apa dengan distribusi tiket tahun ini?
Antusiasme Tinggi atau Kesalahan Distribusi?
Peningkatan minat peserta mengikuti acara jalan sehat ini memang patut diapresiasi. Jalan sehat bukan sekedar kegiatan olah raga, namun juga wadah mempererat kebersamaan dan memperkuat hubungan sosial. Namun, antusiasme yang ditampilkan seharusnya sudah dapat diantisipasi oleh panitia, mengingat tren tahun sebelumnya yang juga menunjukkan tingginya partisipasi.
Di sisi lain, ada dugaan bahwa masalah ini tidak sepenuhnya karena peningkatan peserta. Beberapa peserta di lokasi acara mengaku bahwa ada oknum yang mengambil lebih dari satu tiket. Dan jika melihat dari cara pembagian tiket ada kemungkinan besar itu terjadi. Hal itu disebabkan karena cara pendistribusiannya dengan meminta kepada panitia pada waktu jalan sehat sudah berjalan setengah jalan, bukan dengan cara mengantri ataupun dibagikan pada masing-masing peserta yang jalan.
Hal ini menimbulkan spekulasi baru: apakah panitia kurang tegas dalam proses distribusi tiket? Ataukah ada kesalahan teknis, seperti kurangnya koordinasi antara panitia di lapangan?
Peluang Evaluasi dan Solusi
Fenomena ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi Kemenag Blora untuk kegiatan serupa di masa mendatang. Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah memperketat sistem distribusi tiket. Misalnya, tiket hanya bisa diambil dengan menunjukkan bukti pendaftaran dan identitas yang valid. Selain itu, panitia dapat menerapkan sistem pembagian waktu pengambilan tiket dilakukan sebelum hari-H acara untuk mengurangi kepadatan dan memastikan distribusi yang adil.
Langkah lain yang bisa diambil adalah menyediakan cadangan tiket yang lebih fleksibel, dengan menyiratkan angka partisipasi berdasarkan tren peningkatan tahun-tahun sebelumnya. Teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk pendaftaran dan pencetakan tiket berbasis digital, sehingga lebih transparan dan akurat. Dan pesertaa bisa diminta untuk mencetak tiketnya sendiri, atau datang ke lokasi.
Antusiasme yang Perlu Diapresiasi
Meskipun terdapat kekurangan dalam penyelenggaraannya, tidak dapat disangkal bahwa antusiasme peserta undangan terhadap acara ini merupakan hal yang positif. Jalan sehat tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menjadi ajang memperkuat kebersamaan antarwarga dalam lingkup Kemenag Blora. Peningkatan partisipasi ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan kebersamaan.
Namun, demi kelancaran acara di masa depan, transparansi dan profesionalisme panitia tetap menjadi kunci utama. Dengan sistem yang lebih baik, kegiatan seperti ini dapat berjalan lebih lancar tanpa menimbulkan kekecewaan dari peserta.
Pada akhirnya, pertanyaan besar yang muncul dari acara ini adalah: mengapa tiket yang dicetak sebanyak 1.000 lembar tetap habis, meskipun jumlah pendaftaran hanya 700 orang? Apakah jumlah peserta di luar dugaan lebih banyak dari yang terdata? Atau mungkin jumlah tiketnya tidak ada 1000? Atau mungkin juga ada oknum yang mengambil lebih dari satu tiket? Jawaban atas pertanyaan ini hanya dapat ditemukan melalui evaluasi mendalam dari pihak penyelenggara.
Walaupun dipertengahan undian terdapat tiket susulan, hal ini tetap harus menjadi perhatian dari pihak kemenag Blora dalam mengadakan kegiatan selanjutnya agar tercipta acara yang transparan, adil serta mampu menciptakan kedamaian sesuai dengan tujuan yang diinginkan
Semoga tahun depan jalan sehat HAB Kemenag Blora bisa lebih tertata dan sukses mengundang kebahagiaan tanpa meninggalkan tanda tanya seperti ini.
Penulis Agna Niha Azzahra