Jaringan Gusdurian Buka Festival Beda Setara: Merayakan Keberagaman dan Toleransi di Yogyakarta

0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

Kalijaga.co – Jaringan Gusdurian membuka Festival Beda Setara (Best Fest) pada Minggu malam (10/11/2024) di Taman Peradaban UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Festival ini memperingati 15 tahun wafatnya Gus Dur dan akan berlangsung hingga 16 November 2024.

Acara dimulai pukul 20.00 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dan dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh para tokoh muda lintas agama.

Jay Ahmad selaku koordinator sekretariat nasional jaringan Gusdurian mengatakan bahwa adanya festival ini untuk memperingati hari pahlawan 10 November, hari toleransi internasional 16 November, puncaknya adalah haul Gusdur, dan untuk belajar keberagaman bagi masyarakat.

“Kita juga memberi ruang bagi pelajar dan mahasiswa untuk lebih mengenal keberagaman dan kebebasan berkeyakinan,” jelas Jay.

Jay juga menerangkan banyak rangkaian acara yang sudah terjadwal untuk seminggu kedepan, seperti pasar bestari, pameran berjudul “Sengketa Rumah Tuhan”, pemutaran film, simposium dan haul yang akan menghadirkan Alisa Wahid dan Habib Husein Ja’far, serta acara terakhir yaitu funwalk keberagaman.

Ia berharap semoga panitia dan masyarakat dapat semangat dan berantusias hingga acara selesai.

Noorhaidi Hasan selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya karena telah menjadi partner pelaksanaan Fest Best oleh Gusdurian tahun ini.

“Pas pihak Gusdurian menawarkan acara ini menurut saya sangat sesuai dengan UIN ya jadi langsung setuju saya,” ucapnya.

Pembukaan festival ini dilambangkan dengan permainan tradisional otok-otok yang dibunyikan secara bersama-sama oleh para peserta. Perwakilan oleh para rektor dari beberapa universitas di Jogja seperti UIN, UNU, UKDW, dan USD, tokoh muda lintas agama, dan Inayah Wahid maju di panggung sambil membunyikan otok-otok tersebut.

Lalu pembacaan puisi beruntun karya Joko Pinurbo yang berjudul Durrahman dan Tafakkur bagi Gusdur karya Adhie M. Massardi oleh para rektor tersebut. Para peserta menyimak dengan seksama sebelum dilanjutkan penampilan tari Wonderland Nusantara oleh HMPS PGMI UIN.

Tak lupa orasi budaya oleh Inayah Wahid yang menyoroti tentang krisis, kemanusiaan, keberagaman, dan keyakinan.

“Apapun tujuannya tetap kita harus bekerja sama, Gusdur sudah mengawali, sekarang kita yang lestarikan,” pungkas Inayah.


Acara pembukaan festival beda setara ini berakhir pada pukul 21.15 dan ditutup penampilan dari Sanggar Nuun.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *