Dalam rangka peringati ulang tahun Daerah Istimewa Yogyakarta yang ke 268, Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) hadir sebagai puncak acara. Pagelaran wayang ini digelar pada sore hari Senin 07/10/2024 yang bertempat di Tugu Yogyakarta. Acara ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar Jogja.
Muhammad Zandaru Hudi selaku ketua pelaksana acara WJNC ini mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk membahagiakan para warga yang hadir malam hari ini, sekaligus untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke Yogyakarta.
“Tentu membahagiakan warganya yang menonton. Kemudian yang kedua menarik wisatawan agar berkunjung ke Yogyakarta, karena Yogyakarta itu merupakan kota utama pariwisata di Indonesia,” terang Zandaru.
Zaim Yunus, wisatawan dari luar Jogja yang baru pertama kali mengunjungi acara ini mengatakan bahwa acara WJNC ini begitu ramai, hingga banyak pengunjung tidak bisa melihat karena jalanan menuju Tugu dipenuhi dengan lautan manusia.
“Ya sesak sampai beberapa orang sampai nggak bisa melihat karena saking ramenya toh,” keluhnya.
Aditya Kurnia Putri warga lokal Jogja asal Sleman menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama ia mendatangi acara WJNC, karena acara ini terkenal sangat ramai, maka Adit selalu mengurungkan niatnya untuk hadir. Namun di tahun ini, ia memutuskan untuk hadir.
Sependapat dengan Zain, Adit juga mengeluhkan terkait ramainya acara WJNC ini.
“Sebenarnya ini For The First Time ya saya sebagai turis domestik real orang sini yang merasakan wjnc ini karena dari tahun ke tahun sepertinya kurang tertarik karena ramenya tentu saja apalagi panas di Jogja ini sekarang jadinya males,” jelas Adit.
Hal ini Adit keluhkan karena fasilitas layar yang disediakan oleh panitia acara tidak efektif dalam menjangkau penglihatan para pengunjung yang membludak. Beberapa layar yang dipasang, banyak yang lebih menghadap kepada bangku tamu undangan, yang di mana para tamu bisa melihat pertunjukan secara langsung melalui kursi mereka. sedangkan para warga dan para pengunjung yang berdiri dan berdesak-desakan di jalan kesulitan untuk melihat dari layar.
“Sebenarnya saya pikir mereka penonton juga sudah memperkirakan itu bakal nggak kelihatan. Nggak cuman saya yang merasakan kalau di belakang itu nggak kelihatan apalagi kalau di Tugu kan di pagerin jadinya agak susah untuk mengakses gimana mereka menampilkan kecuali kita udah berangkat dari awal” papar Adit
Selain menghadap ke bangku tamu undangan, layar yang disediakan tersebut juga terpasang di pinggir jalan tak mengarah ke barisan belakang para pengunjung, sehingga para penonton yang berada di belakang tidak dapat menyaksikan penampilan wayang tersebut.
“Harapan kalau ada evaluasi dari penonton-penonton. Padahal juga kami kan nyella’ke pulang kerja untuk menonton itu,” Pungkas Adit.
Reporter : Olivia Subandi I Editor : Tsabita Sirly Kamaliya