Tradisi Wiwitan : Simbolis Keberkahan untuk Tanah

1 0
Read Time:1 Minute, 57 Second

SP Kinasih Yogyakarta bekerja sama dengan Kelompok Tani Karya Lestari Mandiri (Karisma) Kulon Progo menggelar Festival Perempuan Istimewa dalam rangka menyambut Hari Tani Nasional. Acara ini dilaksanakan mulai tanggal 14–18 September 2024 bertempat di Balai Klegung, Kalibawang, Kulon Progo. Acara ini dibuka dengan prosesi Wiwitan sebagai simbolis pembukaan.

Wiwitan berasal dari bahasa Jawa yang berarti mengawali. Wiwitan merupakan upacara atau ritual yang dilaksanakan untuk mengawali masa panen padi. Dalam susunan wiwitan terdapat berbagai makanan yang setiap dari makanan tersebut mengandung makna.

Herni Saraswati, salah satu anggota petani Karisma menjelaskan tentang filosofi dari masing-masing makanan yang ada dalam tradisi wiwitan.

Tumpeng yang bermakna tumeko ing pangeran (mendatangi Tuhan) yaitu agar ingat selalu kepada Yang Maha Kuasa. Ingkung yang bermakna pengorbanan, perjuangan, perlu ada rasa kebersamaan solidaritas sesuatu yang dikorbankan. Pelas lele dan petek bermakna ikan teri agar kita selalu terpateri selau ingat pada sesuatu yang kita terima . Janur, ja’a nur (telah datang cahaya) adalah cahaya yang berarti selalu diberikan terang, aura positif. Tebu bermakna penolak bala dan alang-alang bermakna dijauhkan dari semua kepalang.

Tradisi Wiwitan seringkali dikaitkan dengan sesembahan semata, padahal banyak makna yang terkandung didalam prosesi wiwitan yang bermanfaat untuk lingkungan. Menurut Heni, bahwa tradisi wiwitan ini tidak bermakna untuk sesembahan, melainkan berbagi kepada makhluk hidup, karena banyak manfaat yang dituai melalui biota tanah.

“Ini kadang orang bilang itu adalah untuk gugon tuhon (sesembahan), ini maksudnya untuk memberikan makanan hewan-hewan di tanah, untuk mikroba tanah, untuk lor, cacing,” jelas Herni Saraswati.

“Itu tujuan nya bukan untuk gugon tuhon, tapi untuk memberikan rejeki yang ada disekitar,” tegas Herni.

Adelia Mehra, seorang anak dari petani menyetujui hal yang telah dijelaskan Herni.

“Aku sih setuju aja ya ,karena sempet apa ya, kayak dikhawatirkan itu seperti menyukutukan Allah. Tapi ya namanya juga adat dari nenek moyang, tinggal tergantung niat dari kitanya aja sih dibenerin lagi. Kalau dipikir gak ada salahnya sih.” jelas Adel.

Herni berharap, dengan diadakannya acara Wiwitan ini dapat membawa berkah untuk semua makhluk Tuhan.

”Tani adalah tiang agung nagari. Tani itu artinya meratani. Karena kalau kita panen padi hewannya ikut makan, kalo kita wiwit mudah-mudahan bisa meratani, mudah-mudahan semuanya bisa ikut menikmati berkah ini.” Harap Herni.

Wiwit hari ini sampai hari rabu berjalan lancar, semuanya membawa berkah, semuanya sehat, dan semua bersuka cita.” Pungkas Herni diakhir diskusi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *