Darurat Sampah, Pemerintah Bantul Beri Arahan Ponpes Krapyak Memilah Sampah

0 0
Read Time:1 Minute, 8 Second

Kalijaga.co- Sejak Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional piyungan ditutup pada 1 Mei 2024, Pemerintah Bantul memberikan arahan kepada Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta untuk melakukan pemilahan sampah mandiri.

“ Pemerintah Bantul … apa … punya rencana mereka meminta khusus pondok pesantren krapyak untuk pengelolaan sampah berhenti di Krapyak tidak sampai ke pemerintah bantul, nah karena kita tidak memiliki fasilitas yang cukup maka kita pilah sampah itu. bisa dijual bisa jadi pupuk maupun ecobrick, “ ungkap Ahmad Ihfadz pada Senin (16/9/2024).

“ semenjak piyungan ditutup mobil yang suka ambil sampah yang kuning itu kan biayanya naik drastis, seminggu bahkan bisa 1 juta lebih.” ujar Ahmad Ihfadz.

Menurut Ihfadz, seharusnya sampah yang ada di asrama sebaiknya dikelola oleh pusat karena pemilahan sampah ini sangat membuang waktu dan menjadi tidak produktif. Dalam pemilahan sampah ini banyak sekali kesulitan salah satunya ialah hujan karena sampah menjadi basah dan bau.

Arsyad Hadi, salah satu santri Ponpes Krapyak mengatakan, sejauh pemilahan sampah ini berjalan baik walau terkadang ada beberapa santri yang lupa, dan seharusnya pemilahan ini segera dihentikan karena membuang secara langsung lebih enak dan lebih memiliki banyak waktu.

“Awalnya ga seneng, soalnya keberatan kok harus pilih- pilih sampahnya ga boleh kecampur kan biasanya langsung jadi satu.“ ujar Arsyad Hadi.

Perihal sampah ini sangat menyulitkan para santri Ponpes Krapyak karena banyak waktu yang terbuang untuk memilah sampah menjadikan tidak produktif.

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *