Kalijaga.co- Komunitas Yogyakarta Book Party sukses menggelar acara Book Party pada Minggu (15/9) di Taman Kearifan Wisdom Park, Yogyakarta. Acara ini diikuti lebih dari 30 peserta dan berfokus pada kegiatan diskusi bersama serta menjadi ajang peningkatan interaksi sosial antar peserta.
Book Party sendiri merupakan kegiatan membaca dan berdiskusi bersama yang digelar seminggu sekali di tempat terbuka. Acara ini berdiri sejak November 2023 dan berlanjut hingga saat ini. Tujuan dari diadakannya acara Book party adalah untuk menyediakan wadah bagi para pembaca yang gemar membaca buku dan tidak merasa minder ketika membaca di tempat umum. Hal ini diungkapkan langsung oleh Dirgantara, ketua Komunitas Yogyakarta Book Party (YBK) pada Minggu (15/09).
Dirgantara juga menambahkan, adanya Book Party ini juga sebagai wadah peserta untuk menemukan teman-teman yang memiliki kesamaan dalam hal membaca dan menjalin hubungan pertemanan. Dengan menjalin erat koneksi sosial, para peserta akan mendapatkan banyak ilmu dari yang orang lain baca. Dalam acara Book Party sendiri, terdapat sesi dimana setiap kelompok yang telah dibagi oleh panitia berdiskusi dan menjelaskan kembali buku-buku yang mereka baca.
“Jadi ya selain pertemanan, berbagi ilmu juga gitu,”jelas Digantara.
Nikita Rossa, salah satu peserta yang turut serta memeriahkan acara Book Party ini mengungkapkan bahwa koneksi yang terjalin selama kegiatan Book Party terbukti sangat erat. Hal ini didukung oleh tujuan para peserta yang sama dan obrolan yang satu frekuensi, sehingga terbentuk obrolan yang nyaman.
“Ya tentu, dengan makin banyak event-event kaya gini menurutku orang lebih gampang buat nyari temen mana yg paling nyambung, nggak harus tentang baca buku tapi komunitas apapun itu diluar sana dengan mengadakan event kaya gini mungkin akan lebih mudah dalam mempererat hubungan satu sama lain,” ujar Nikita Rossa.
Perbedaan yang cukup signifikan antara membaca buku secara individu dengan membaca secara berkelompok dirasakan oleh salah satu peserta lainnya. Arina membeberkan bahwa jika dirinya membaca sendiri tentu yang ia pahami hanyalah sebatas bacaannya. Tetapi ketika berdiskusi bersama peserta lainnya, apa yang dibaca menumbuhkan interpretasi yang berbeda pada setiap anggota. Dan menurutnya hal itulah yang membuat wawasannya semakin bertambah. Ia juga menambahkan terkait dengan bagaimana koneksi antar peserta itu terjalin di tengah acara.
“Menurut saya ada koneksi yang terbentuk, misalnya saya jadi saling follow dengan salah satu teman kelompok saya. Jadi ya diawali dengan saya menyampaikan minat buku yangg saya baca. Lalu saling bertanya, berbincang lagi dan lagi. Eh, tiba-tiba teman saya itu nyeletuk, boleh tukaran instagram. Ya begitulah, salah satu relasi yang didapat, jadi nambah koneksi lewat instagram.”ujar Arina.
Namun, kesuksesan suatu acara tentu tak terlepas dari tantangan yang seringkali datang. Dirgantara selaku ketua komunitas Yogyakarta Book Party ini menyadari bahwa kebanyakan peserta mulai burn out (bosan) dengan acara yang berlangsung. Tim Komunitas Yogyakarta Book Party menghadapi tantangan ini dengan memberikan variasi acara di setiap minggunya supaya tidak membuat para peserta bosan.
Reporter : Kofifah Tiara Pramudhita | Editor : Najwa Azzahra