Derita Petugas Kebersihan: Mulai Angkat Galon, Memasak hingga Bayar Pajak

0 0
Read Time:2 Minute, 23 Second

Kalijaga.co – Petugas kebersihan di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta kerap mendapatkan perintah tambahan diluar tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Perintah dadakan datang dari Tata Usaha (TU) hingga dosen. Beruntung mereka mendapat imbalan. Kalau sedang apes, ucapan terima kasih pun tak ada.

Salah satu petugas kebersihan, Rini (bukan nama sebenarnya) menceritakan pengalamannya pernah disuruh memasak di fakultas, pergi belanja bahkan untuk membayar pajak. Sayangnya pekerjaan sampingan itu belum tentu juga diberi tambahan.

“tergantung orangnya ada yang baik dapat tambahan, tergantung orangnya,” katanya.

Ketika ada acara fakultas, lanjut Rini, terkadang ia diminta untuk lembur dari sore hingga malam hari. Misalnya acara kunjungan dari instansi lain dan akreditasi. Selain itu, jika ada acara  pribadi pegawai seperti syukuran, nikahan atau lahiran, ia juga diberi tugas untuk menata dan menyiapkan makanan.

“Iya merasa capek, tapi mau gimana? dinikmati aja,” ungkapnya.

Baca juga: https://kalijaga.co/2024/08/30/uin-darurat-petugas-kebersihan/

Hal yang sama dirasakan oleh Santi (bukan nama sebenarnya). Ketika ada acara fakultas ia  sering diberi tugas tambahan. Mulai dari angkat kursi, membantu memasak dan cuci piring. Disisi lain,  cleaning service di fakultas tempatnya merangkap tugas untuk membersihkan  taman fakultas. Padahal porsi kerja itu adalah untuk gardener. 

“Taman ikut cleaning service. Awalnya ada tukang kebun tapi nggak diperpanjang dari pusat. Terus diserahkan ke cleaning service dan pegawai,” ceritanya.

Soal tupoksi, PT Intercipta sebagai pihak ketiga penyedia jasa petugas kebersihan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menegaskan tugas cleaning service hanya tiga, yakni membersihkan ruang kelas, ruang kantor, dan maintenance alat-alat kebersihan.

“Jam kerja mereka dimulai dari pagi hari sebelum kegiatan di kampus dimulai hingga pukul 2 siang. Di pagi hari mereka akan menyapu, mengepel, mengelap debu dan membersihkan kamar mandi. Di siang harinya adalah pengecekan. Jika ruangan-ruangan dan kamar mandi kotor, maka harus dibersihkan,” terang Yogi, Supervicor PT Intercipta kepada kalijaga.co.

Namun, lanjut Yogi, dia tidak mempermasalahkan jika petugas kebersihan diperbantukan asalkan tugas utamanya telah selesai. “lebih baik fokus ke pekerjaan yang utama dulu. Setelah itu baru diminta tolong,” ujarnya.  

Tugas tambahan petugas kebersihan UIN mendapat tanggapan dari koordinator Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Irsad Ade Irawan. Ditemui kalijaga.co di kawasan kantor DPRD Yogyakarta, Ade menegaskan pekerja outsourcing hanya bisa menerima perintah dari vendornya.

“maka dalam hal ini pihak UIN tidak bisa memberikan perintah, apalagi jika hanya dari dosen,” tegasnya. 

Menurutnya, pekerja outsourcing sudah memiliki porsi tugasnya masing-masing. “Secara norma yaitu tidak bisa. Dan itu pasti ada di kontrak kerja. Anda punya hak a,b,c,d dan kewajiban a,b,c,d,” imbuhnya.

 Jika memang petugas kebersihan dibutuhkan ketika itu maka sifatnya hanya membantu. Jika jenis pekerjaan yang dibantu cukup berat maka Ade menyarankan agar diberi imbalan. “kalau secara normatif misal minta bantuan tolong dikasih imbalan. Nggak nyuruh-nyuruh aja,” pungkasnya. (.)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *