Festival Sinema Australia Indonesia 2024: Memperkuat Hubungan Diplomatik dan Kreativitas Film

0 0
Read Time:2 Minute, 15 Second

Jakarta – Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia kembali menggelar Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) yang akan diselenggarakan mulai tanggal 31 Mei sampai 23 Juni. Festival yang diadakan untuk ke-9 kalinya ini terbilang istimewa karena sekaligus menjadi ajang perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia dengan Indonesia.

“FSAI di 2024 sangat istimewa, karena tahun ini kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Australia dan Indonesia, dan film adalah media yang memiliki peran besar dalam menciptakan hubungan antarindividu, antarmasyarakat, dan antarbangsa,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams dalam konferensi pers FSAI di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

FSAI tahun ini akan menampilkan 5 film Australia dan satu film Indonesia di 10 kota, 3 kota lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Kesepuluh kota tersebut adalah Jakarta, Mataram, Bandung, Surabaya, Manado, Makassar, Padang, Samarinda, Balikpapan, Yogyakarta.

Dubes Penny mengaku senang karena FSAI 2024 akan memperlihatkan keahlian dan kreativitas yang mengesankan dari industri film kedua negara kepada penonton di seluruh Indonesia.

FSAI 2024 diawali dengan pemutaran perdana film Blueback di Jakarta, sebuah film Australia Barat yang menceritakan kisah universal tentang persahabatan, keluarga, dan komunitas. Film Pertualangan Sherina 2 karya sineas Indonesia sekaligus alumnus Australia, yaitu Mira Lesmana turut meramaikan FSAI tahun ini.

Gelaran FSAI 2024 ini tidak hanya memutar film-film Australia, tetapi juga menghadirkan masterclass dengan menggandeng sejumlah pakar film dari Australia untuk memberikan kesempatan bagi para penikmat film dan pelajar agar dapat mengasah energi kreatif mereka dalam teknik pembuatan film, seperti penceritaan sinematik, produksi, pengarsipan, hingga pembuatan film planetarium.

Dubes Penny juga mengatakan bahwa FSAI tahun ini sedikit berbeda, ada lebih dari 3000 bisnis kreatif Australia berkecimpung di bidang industri perfilman. Menurutnya, hal ini penting bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.

“Kami harap dengan adanya FSAI, masterclass, dan short courses, akan membuka kesempatan kerja yang lebih luas, dan dapat memunculkan talenta baru dalam industri film Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, yang hadir dalam konferensi pers FSAI 2024, berharap FSAI tahun ini akan memperkuat peran seni film melalui peningkatan kapasitas para insan kreatif. Dengan begitu, para pegiat film dapat terus beradaptasi dengan perkembangan industri perfilman secara global.

“Ini akan membuat industri kita semakin tangguh seperti kita lihat di era Covid, dimana saat Covid justru terjadilah transformasi dimana tadinya film Indonesia tidak menjadi tuan rumah di negeri sendiri atau belum, sekarang sudah bisa karena teknik-tekniknya juga semakin meningkat dan juga bisa mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Selain itu, dia juga berharap semakin banyak anak-anak muda, juga dari kaum-kaum Perempuan, dan teman-teman disabilitas ikut berpartisipasi dalam FSAI kedepannya. “Menurut saya FSAI ini akan menjadi momentum kita, untuk menyatukan langkah kita menuju Indonesia emas,” imbuhnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *