Judul : Vina Sebelum 7 Hari | Sutradara : Anggy Umbara | Produksi : Dee Company dan Umbara Brothers Film | Tahun Tayang : 2024 | Peresensi : Najwa Azzahra
Kalijaga.co – Vina : Sebelum 7 Hari, film garapan terbaru Anggy Umbara mengemas kisah nyata yang kontroversial dari kasus pembunuhan berencana menjadi film bergenre horror. Film yang sudah ditonton lebih dari lima juta penonton ini menuai banyak pro-kontra dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pengamat film sampai penonton.
Film Vina : Sebelum 7 Hari mengisahkan tentang seorang gadis bernama Vina dan kekasih nya, Eky yang ditemukan meninggal dengan kondisi tidak wajar pada tahun 2016 silam.
Setelah ditemukan, kasus tersebut langsung diserahkan ke pihak kepolisian. Saat keluarga mereka melihat jenazah tersebut, awalnya mereka mengira keduanya tewas dalam kecelakaan tunggal lalu lintas di jalan layang, namun polisi menemukan kejanggalan dalam pemeriksaan tersebut. Akhirnya pihak keluarga dan kepolisian sepakat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kematian Vina dan kekasihnya.
Pada hari keenam setelah Vina dan kekasihnya meninggal, tiba-tiba teman Vina bernama Linda menghubungi pihak keluarga Vina. Pihak keluarga Vina memutuskan untuk menghampiri Linda. Setibanya keluarga Vina menghampiri Linda, tiba-tiba saja Linda kerasukan roh almarhumah Vina. Melalui tubuh Linda, roh Vina menjelaskan kronologi sebenarnya bahwa Vina dan kekasihnya diserang oleh anggota geng motor di sepanjang jalan layang.
Geng yang beranggotakan 11 orang itu telah menyiksa Vina secara brutal. Vina juga mendapatkan kekerasan seksual berupa pemerkosaan yang dilakukan oleh para anggota geng motor yang salah satu pelaku nya adalah Egi, kenalan Vina sekaligus sahabat Eky. Egi sebelumnya pernah jatuh cinta pada Vina, namun Vina menolaknya.
Memang, banyak hal yang menjadi perdebatan dalam film ini. Salah satunya scene adegan dimana tokoh utama yaitu Vina mendapatkan perlakuan tak senonoh alias kekerasan seksual. Adegan tersebut terlalu mengeksploitasi terhadap cerita korban dan melecehkan almarhumah. Selain itu, pada film ini sosok Vina juga digambarkan sebagai hantu gentayangan.
Sangat disayangkan juga karena film ini justru diangkat dengan genre horror. Jika memang ingin dibuat film, bisa dibuat menjadi film dokumenter ataupun investigasi.
Namun, bisa dinilai dari sudut pandang lain terdapat kelebihan yang bisa dinilai dari film ini. Keberanian untuk mengungkap secara eksplisit dari sutradara yang patut diacungi dua jempol. Dengan adanya adegan tersebut yang ditayangkan secara jelas dan konkrit dapat membuat yakin para penonton dan memang merasakan penderitaan yang dialami oleh korban.
Dengan keberanian dari sang filmmaker, secara tidak langsung “menyenggol” pihak berwajib untuk segera menuntaskan kasus ini. Hal ini juga diperkuat oleh statement dari sang sutradara, Anggy Umbara yang ia jelaskan pada salah satu kanal Youtube @OfficialiNews
“Lagi waktu hari kelima shooting kita sempat di datangi oleh orang-orang yang mengaku polisi, tapi tidak berseragam. Dia menghentikan shooting dan meminta semua data-data tentang film nya gitu,”ujar Anggry
Secara keseluruhan, film ini bisa dikategorikan sebagai film medium gore. Alur nya maju mundur namun tetap ringan, sehingga mudah dipahami berbagai kalangan. Film ini juga cukup jelas menceritakan kronologi kejadian yang dialami korban untuk dijadikan pelajaran bagi semua orang.
Semoga dengan adanya film Vina : Sebelum 7 Hari dapat menjadi jalan bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan segera mendapatkan keadilan.
Editor : Nanik Rahmawati | Sumber Foto : Instagram @nayladpurnama