Grebeg Ruwah Pleret, Dipenuhi Gunungan Apem

1 0
Read Time:1 Minute, 51 Second

Kalijaga.co – Dalam rangka memperingati hari jadi Kelurahan Pleret ke 76 tahun, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah Kelurahan Pleret menggelar “Festival Grebeg Ruwah” pada hari Minggu, (3/3). Festival Grebeg Ruwah ini dikuti oleh 20 kontingen dari setiap padukuhan. Salah satu tradisi khas warga Pleret adalah Gunungan Apem yang dipikul bersama-sama, sebagai wujud doa untuk para leluhur dan permohonan maaf kepada pencipta sebelum menyambut bulan suci Ramadhan.

Taufiq Kamal selaku Kepala Kelurahan Pleret memaparkan bahwa tradisi Kirab Gunungan Apem ini sudah turun temurun. Apem sendiri berasal dari bahasa arab afuan artinya maaf. Masyarakat jawa menyimbolkan Kirab Gunungan Apem sebagai simbol permohonan maaf kepada sang pencipta sebelum memasuki bulan ramadhan.

“Nah kami mengumpulkan seluruh warga untuk melaksanakan kirab tahunan ini, satu minggu sebelum puasa” ujar Taufiq.

Kirab dibuka dengan tarian persembahan dan penampilan tarian dari masing-masing peserta. Kemudian para peserta baris dan jalan sesuai urutan mulai dari Drumband, Kepala dan Wakil kelurahan yang menunggangi kuda, dilanjut para pejabat Kelurahan Pleret.

Dengan terselenggaranya kirab ini, Taufiq berharap agar budaya peninggalan daerah Pleret ini bisa terus dilestarikan dan dikembangkan. Menurutnya peninggalan-peninggalan ini berpotensi menjadi pariwisata di Yogyakarta

“Kita sampaikan pada masyarakat bahwa kita harus menjaga tinggalan, dan kita berada dikawasan cagar budaya yang butuh dukungan warganya yang suatu saat ini akan menjadi pariwisatanya Yogyakarta,” ujar Taufiq.

Perayaan ini baru dilakukan dua kali terhitung dengan tahun ini yang terdiri dari beberapa kegiatan, diantaranya ziarah ke Makam Sultan Agung, Semaan Al-qur’an, Sholawatan dan Pasar Malam. Kemudian dalam pelaksaannya kirab ini juga memiliki beberapa perubahan yaitu rute kirab dan lokasi utama.

“Kirab ini ditahun kemarin kita laksanakan dibalai desa dan sekarang kita laksanakan di lapangan Kanggotan,”tambah Taufiq.

Kepala Dukuh Kanggotan, yang merupakan salah satu dukuh dari Kelurahan Pleret, Wazirnuri menuturkan Ibu-ibu sangat antusias dalam menyelenggarakan kirab, terlihat hampir setiap malam ibu-ibu latihan untuk menampilkan tarian. sedangkan bapak-bapak agak sudah untuk partisipasinya

Salah satu peserta, Dalwadi juga menuturkan bahwa kesulitan dalam kirab tahun ini adalah menggerakkan masyarakat agar mau mengikuti kirab. Tapi jika dibandingkan dengan tahun kemarin, tahun ini lebih meriah.

“Tahun ini jauh lebih meriah dari tahun kemarin, tapi untuk menggerakkan masyarakat agar ikut berpartisipasi itu yang susah,” tandasnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *