Kalijaga.co – “titik terendah ya ini di koran ini (loper koran)” ujar Sutejo loper koran keliling.
Sutejo atau yang akrab di sapa pak tejo seorang loper koran, ia mengawali usahanya dengan membantu istrinya berjualan nasi bungkus dan koran yang dititipkan diwarung. Kemudian ia menggunakan sepeda onthel untuk berkeliling menawarkan koran di rumah – rumah warga. Kini, Sutejo sudah memiliki banyak pelanggan dan enam anak buah yang membantunya menjual koran setiap harinya.
Keenam anak buahnya, hampir semua berawal dari niatnya untuk membantu mereka yang sering dikejar-kejar satpol PP karena mengamen dan mengemis. Selain itu, Ia hanya mengambil untung 100 rupiah di setiap eksemplar koran yang dijual anak buahnya.
Meski sudah berusia 76 tahun, Sutejo tetap bersemangat dalam bekerja. ia memulai pekerjaannya pukul 04.00 WIB dengan mengambil koran-koran di agen depan kantor kedaulatan rakyat. kemudian berkeliling mengantarkan koran pada para pelanggan dan membagikan kepada anak buahnya. Setelah itu, ngemper di samping Rumah Sakit Bethesda sambil menunggu beberapa jam untuk mengantarkan koran-koran kepada dokter disana yang sudah berlangganan.
Sebenarnya Jauh sebelum sutejo memutuskan untuk berjualan koran, ia adalah seorang pekerja proyek Borongan. Banyak proyek sukses yang telah ia dan tim kerjakan, seperti Monumen Jogja Kembali, Pasar Bringharjo, Hotel Garuda, Pelabuhan Pelelangan Ikan Sarden. Naasnya, karena krisis tahun 98 yang menimpa Indonesia memberikan dampak yang besar bagi karir pekerjaanya. Beberapa proyek yang ditanganinya harus terhenti tanpa penjelasan dan ia pun kehilangan mata pencahariannya.
Sutejo mengambil koran-koran pada pukul 04.00 WIB untuk dijual didepan kantor Kedaulatan Rakyat
Sutejo sedang mengambil koran The Jakarta Post
Sutejo mengantar koran kepada pelanggan setianya
Sutejo mengantar koran di gedung Bank Syariah Indonesia (BSI)
Sutejo mengantar koran The Jakarta Post di kediaman Dr. Edi
Sutejo mengantar koran ke STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Sutejo ngemper di trotoar samping RS Bethesda
Sutejo memberikan koran untuk anak buahnya
Sutejo menerima setoran dari anak buahnya
Harga setiap korannya berbeda-beda, untuk koran Jawa Pos dibanderol seharga Rp.6000, Kompas Rp. 9.000, Kedaulatan Rakyat Rp. 4.000, Tribun Rp. 2000 dan Merapi Rp. 3000. Tetapi harga tersebut berbeda jika untuk anak buahnya.
Menjelang sore hari, Sutejo menuju perempatan Gramedia untuk menerima setoran hasil jualan dari anak buahnya. Hasilnya pun beragam ada yang sampai Rp. 120.000 ada juga yang kurang. Ia tidak membebankan kepada anak buahnya untuk menjual koran sampai habis. Jika koran tersebut masih tersedia hingga sore hari, ia yang akan mengambil alih untuk berjualan koran hingga malam hari sampai pukul sembilan malam. Biasanya koran selalu habis dalam sehari, bahkan kadang-kadang ia menerima titipan dari teman-temannya
Fotografer : Nur Sufi Avelina, Nadhotul Olumiah, Iqbal Nurhatta Vian | Editor : Nanik Rahmawati