Kalijaga.co – Berkuliah di negeri asing bukan suatu hal yang mudah. Setidaknya hal itulah yang dirasakan oleh beberapa mahasiswa asing yang berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di universitas ini terdapat beberapa mahasiswa asing dari berbagai negara, salah satunya adalah Malaysia. Mereka perlu melakukan adaptasi karena adanya perbedaan budaya di Indonesia dengan negara asalnya.
Nadia Ammira adalah salah satu mahasiswa UIN Sunan Kalijaga asal Malaysia. Baginya, kendala terbesar berkuliah di Indonesia adalah terkait bahasa. Ada kemiripan antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Malaysia. Kemiripan itulah yang membuat Nadia justru kesusahan untuk mencerna makna bahasa.
Selain Nadia, Nurul Atiqah Binti Ghafur, mahasiswa yang juga berasal dari Malaysia juga mengeluhkan kendala yang sama. Belum lagi, menurutnya, saat presentasi di kelas tak jarang mahasiswa menggunakan powerpoint yang berisi banyak tulisan. Itulah yang membuat Nurul sering kesusahan memahami.
“Karena PPT mereka yang terlalu banyak tulisan dan ketika mereka menjelaskannya, saya pasti akan hilang fokus,” kata Nurul.
Perkara presentasi ini juga membuat culture shock bagi Nadia. Pasalnya, saat presentasi, tak jarang ia menemukan kawannya yang menjelaskan materi hanya dengan membaca hasil makalahnya. Padahal menurut Nadia, di negaranya sana saat presentasi diharuskan untuk menjelaskan sesuai dengan pamahaman.
“Tetapi kalau kami di Malaysia, kami harus ngomong apa yang ada di pikiran, yang mana sudah dipraktikkan beberapa hari yang lalu dan sudah dimengerti. Kalaupun ada catatan, harus yang kecil sebagai rujukan dan harus berdasarkan pemahaman kami,” ungkap Nadia.
Selain dari kendala bahasa, Nadia juga merasakan ketidakcocokan dengan makanan Indonesia. Menurutnya, makanan Indonesia cenderung memiliki rasa pedas.
“Saya akhirnya sering kena asam lambung sebab makanan pedas itu,” ujarnya.
Meski terdapat kendala dan culture shock yang mereka rasakan ketika berkuliah di Indonesia, mereka tetap memiliki semangat untuk berkuliah di UIN Sunan Kalijaga. Bagi mereka belajar di luar negeri bisa menjadi pengalaman yang berharga, meskipun penuh tantangan.
Mereka juga masih berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus yang baru bagi mereka. Walau mereka tak merasakan kendala terhadap lingkungan kampus, tetapi mereka masih perlu membiasakan diri dalam komunikasi sehari-hari dengan orang Indonesia.
Reporter: Dian Kartika Sari | Editor: Aji Bintang Nusantara