Film “Cinta Tak Pernah Tepat Waktu” Adaptasi Dari Novel Karya Puthut EA

14 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

Kalijaga.co – Syukuran dan Cast Reveal Film “Cinta Tak Pernah Tepat Waktu” diselenggarakan di Akademi Belajar, Sleman, Yogyakarta pada Jum’at, 1/12. Acara ini dihadiri langsung oleh sutradara ternama Hanung Bramantyo dan beberapa para pemeran serta penulis novel. Selain itu juga mengundang Tim Media dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di sekitar Yogyakarta. Film ini merupakan adaptasi dari novel “Cinta Tak Pernah Tepat Waktu” karya Puthut EA yang diterbitkan tahun 2005.

Puthut EA selaku penulis novel, memaparkan bahwa dirinya awalnya terkejut jika novelnya akan film kan, karena menurutnya isinya terdapat banyak adegan monolog yang akan membuat penonton bingung dalam memahami alur cerita.

“Padahal novel itu tidak mudah karena banyak monolognya”, tutur Puthut.

Salah satunya terdapat  mitos yang diangkat dalam novel tersebut namun berbeda dengan adegan film yang di tampilkan yaitu tentang mitos pemberian novel kepada pasangan.

“ Jika novel itu diberikan pada pasangannya maka hubungan mereka akan putus. Tetapi dalam film diceritakan sebaliknya, hubungannya akan di segerakan”, tambah Puthut.

Menurut Hanung Bramantyo, memang ada perbedaan adegan antara novel dan film. Namun hal itu tidak menjadi masalah yang penting  tetap bisa menjiwai tokoh yang di perankan

“ Namun tetap menjiwai tokoh utama yaitu merasakan cinta abadi” , ujar Hanung.

Film ini menceritakan tentang rasa galau seorang lelaki karena ia kerap mengalami kegagalan dalam hubungannya dan juga lingkungan keluarga yang sering mengungkitnya. Kemudian menggambarkan bagaimana perjuangan lelaki ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan mengenai jodoh, pergolakan batin, bangkit dari keterpurukan dan overthinking.

Selain itu, Film “ Cinta Tak Pernah Tepat Waktu” memiliki alur percintaan penuh rintangan, dimana akan dihadapkan dengan berbagai pilihan sulit dan waktu yang tidak tepat. Seringkali pilihan hidup yang di inginkan tidak sesuai dengan apa yang di dapatkan, seperti antara cinta dan karir, keluarga dan pasangan, atau pilihan antara mengikuti hati dan logika.

Film ini hasil kolaborasi antara K Studio Nusantara, asal Indonesia dengan Seven Skies Motion, perusahaan Malaysia dalam bidang perfilman. Menggandeng Azlin Hilda dari negeri jiran Malaysia sebagai produsernya. Dibintangi oleh Refal Hadi, Nadya Arina, Mira Filzah, dan Carissa Perusset yang masing-masing dari mereka mengaku mendapat tantangan baru untuk memainkan film ini. Salah satunya Refal Hadi dan Nadya Arina yang harus menggunakan aksen Bahasa Jawa dalam memainkan peran.

Meskipun Novel ini terbit tahun 2005 , tapi masih eksis hingga sekarang. Semuanya dibuat seolah-olah sangat cocok dengan kehidupan nyata. Baik lelaki yang hanya menjalani komitmen tetapi enggan menikah dalam waktu singkat, maupun si wanita yang menunggu kepastian atau menyetujui lelaki lain menuju ke pelaminan. Akumulasi tentang pengalaman dalam bidang jatuh cinta menjadi cara penulis mengumpulkan sumber. Harapan sutradara beserta tim semoga film ini dapat berdampak positif dan selalu teringat di memori masyarakat.

Happy
Happy
40 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
40 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
20 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *