Limbah dari pembuatan gula di pabrik Madukismo yang meiliki sisi positif dan dan negatif bagi lingkungan sekitar. Pengaruh baiknya bagi pertanian limbah dapat jadi pupuk sedangkan dampak buruk kelingkungan dari segi kualitas air di sungai dan sumur menurun. Pabrik ini berada Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Widri selaku ketua RT 01 dusun Mrisi menuturkan bahwa Pabrik Madukismo dikelilingi dengan tembok yang cuckup besar. Saham terbesar dimiliki Sri Sultan Hamengkubuwono 65% dan sisanya milik pemerintah Republik Indonesia. Pabrik itu bersebelahan dengan jalan, dan disamping benteng pabrik adalah tempat tampungan limbah sisa hasil produksi pembuatan gula dan spritus.
“Kalau dari tempat ini masuk perumahan Mrisi Rt 01 tidak terdampak. Namun, mulai terdampak dari masjid Mrisi RT 01 karena pembuangan limbah berada dekat Masjid Mrisi dan limbah mengalir kearah selatan itu saja jika produksi ketika tidak produksi tidak ada pengaruhnya” Ungkapnya.
Widri mengatakan bahwa dampak dari limbah itu sangat baik untuk pertanian, karena ketika padi sudah tumbuh akar dan terkena limbah pabrik maka akan menghasilkan pupuk yang bagus.
Entah mitos atau fakta, lanjut Widri, kemarin ada orang Karanganyar yang mempunyai sakit kulit, setelah dibasuhi dengan air limbah Madukismo sakit kulitnya itupun dapat terobati dan dulu sempat viral bahwa limbah itu dapat menyembuhkan penyakit kulit.
“Berawal dari itu, banyak orang salah kaprah bahwa penyakit apapun bisa sembuh dengan berendam dilimbah tersebut. Penyakit gatal setahu saya bisa sembuh, tapi untuk penyakit asma, paru-paru dan sejenisnya malah bisa bebahaya bisa jadi sesak nafas” Ungkap Widri.
Berbeda yang dirasakan oleh Pak Laily selaku pedagang yang dekat dengan pabrik mengungkapkan bahwa limbah tersebut memiliki bau yang tidak enak. Ketika pagi hari bau dari limbah membuat mual dan hal itu kurang baik untuk anak-anak.
“Produkisinya biasanya selama 6 bulan berturut-turut dan itu mulai bau sejak penggilingan dimulai.” Ujarnya.
Lebih lanjut Widri mengemukakan limbah tersebut juga berdampak buruk bagi sumur yang berada di dekatnya karena baunya bisa masuk kesumur ketika kedalaman lubang subur itu dangkal.
Repoter: Muhammad Mahmud | Editor: Dimas Rezaldi