Makanan merupakan kebutuhan hidup bagi umat manusia. Manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa adanya makanan. Pada awalnya makanan ada hanya untuk memenuhi kebutuhan harian manusia saja. Makanan biasanya juga dikelompokkan di berbagai macam jenis sesuai dengan cirinya seperti, cita rasanya, tingkat kemahalannya, kualitasnya, atau proses pembuatannya apakah mudah atau susah. Namun, semakin ke sini makanan tidak hanya dijadikan sebagai kebutuhan pokok saja, melainkan juga diolah dijadikan sebagai terapi kesehatan, obat, ataupun makanan hanya dijadikan sebagai ajang pamer karena tingkat kemahalan yang tinggi dan diproduksi oleh brand atau restoran ternama.
Makanan-makanan yang ada pada saat ini dan dikenal oleh masyarakat tentunya memiliki sejarah bagaimana mereka bisa eksis di dunia dan bisa dijadikan hidangan. Di artikel kali ini akan dipaparkan mengenai makanan dengan proses pembuatannya yang cukup sadis yang ada di berbagai negara.
Trutle Soup
Dari namanya, turtle soup merupakan sup kura-kura. Sup kura-kura ini bisa ditemui di berbagai negara seperti China, Inggris, Singapura, bahkan di Indonesia pun ada. Namun, pada umumnya sup kura-kura yang dihidangkan secara utuh dibeberapa restoran menggunakan proses yang sadis. Kura-kura akan dimasukkan hidup-hidup kedalam sup yang mendidih. Dengan proses yang seperti ini sup kura-kura pun dibanderol dengan harga yang tinggi.
Foie Gras
Foie Gras merupakan hidangan hati angsa yang terkenal karena cita rasa yang khas dan harga yang cukup mahal. Foie Gras ini berasal dari Prancis dan sangat terkenal di negara tersebut. Namun, dibalik cita rasa dan pamornya, ternyata ada fakta yang menyeramkan dibalik proses pembuatannya. Foie gras dibuat dengan cara memberi makan paksa kepada angsa-angsa. Selama empat minggu pertama angsa akan diberi makan secara paksa, kemudian empat minggu setelahnya angsa akan dikurung atau dikandang yang sangat sempit, dan tetap dicekoki makanan. Hal ini akan mendorong pertumbuhan lebih cepat dan dimaksudkan agar lemak dibagian hatinya menumpuk. Bahkan saat hampir mati pun angsa tetap akan dicekoki makanan menggunakan pipa yang dimasukkan ke tenggorokan mereka.
Hidangan Otak Kera
Hidangan yang berasal dari China ini merupakan hidangan otak kera hidup. Kera akan disuguhkan kepada pelanggan dalam keadaan hidup. Kemudian Kepala kera ditopang oleh lehernya pada sebuah dudukan, dua potong kayu yang kedua sisinya diberi lubang berbentuk setengah lingkaran sehingga jika disatukan akan membentuk lingkaran utuh yang melingkari leher hewan tersebut, sehingga kepalanya dapat terlihat di bagian atas. Rambut di sekitar kepala dicukur. Pahat kecil dan palu digunakan untuk memahat lingkaran di sekeliling mahkota dan bagian atas tengkorak dihilangkan. Sendok teh digunakan untuk menyendok otak, yang langsung dimakan. Ini harus dilakukan sebelum kera tersebut mati. Sangat miris.
Janin Domba
Hidangan satu ini juga berasal dari China. Dikutip dari merdeka.com dalam pembuatannya, domba yang dipilih adalah domba betina yang sedang hamil. Setelah disembelih, domba dipanggang dengan janin masih utuh di dalam perut. Setelah benar-benar matang, bayi domba dikeluarkan dan disajikan secara terpisah. Memasak dengan cara ini seperti membuat daging terasa sangat lembut dan lezat.
Odori Don
Odori Don merupakan hidangan gurita menari di Jepang. Proses pembuatannya adalah dengan memotong kepala gurita tersebut kemudian dihidangkan dengan disiram kecap maupun kuah yang sudah disediakan. Hal itu akan membuat gurita menari-nari diatas piring atau mangkuk sajian.
Frog Sashimi
Frog Sashimi merupakan makanan yang berasal dari Jepang. Jenis katak yang dipilih untuk hidangan ini adalah “bullfrog”. Frog Sashimi dihidangkan dengan katak yang masih setengah hidup. Proses pembuatannya adalah dengan memotong daging bagian badan kebawah katak, kemudian kepalanya disajikan secara utuh. Bayangkan saja memakan katak yang matanya masih berkedip sebelum dikunyah.
Ortolan
Ortolan merupakan hidangan asal Prancis. Ortiy diambil dari nama burung yang menjadi hidangan tersebut. Mirip dengan Foie Gras, ortolan juga diproduksi dengan proses yang sadis. Ortolan akan dikurung dalam sebuah kadang tanpa cahaya yang akan membuat mereka obesitas karena pola makan yang tidak teratur akibat tidak tau waktu karena gelapnya kandang. Setelah itu burung akan ditenggelamkan ke dalam minuman keras lalu barulah ia dipanggang.
Reporter: Hindun Adz-Dzakiroh dan Nadhifatur Rohmah | Editor: Hadiyya Qurrata A’yyuun