KPI Research Center (KRC) Adakan Diskusi Gender Melalui Konten Oklin Fia

5 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

Komunitas KPI Research Center (KRC) mengadakan diskusi gender pada (16/10) di Café Main-Main yang membahas isu gender. Kasus yang dibawa dalam diskusi kali ini adalah konten Tiktok Oklin Fia. Dalam konten itu Oklin menunjukkan dirinya sebagai perempuan berhijab sedang menjilat es krim yang berada di bawah laki-laki. Konten ini viral karena dianggap melecehkan agama

“Karena kerudung disimbolkan mewakili agama islam. Berarti dia memakai dan mewakili agama islam, dan dia menampilkan sikap yang tidak islami sehingga itu yang menimbulkan kemarahan masyarakat,” papar Zidni Ilman, salah satu peserta diskusi

Zidni melanjutkan, masyarakat terlalu berfokus pada kerudungnya. Padahal banyak konten yang bersifat pornografi tapi tidak menjadi perhatian masyarakat. ada kemungkinan karena para actor didalamnya tidak berkerudung.

Kerudung bukan satu-satunya hal yang dihujat dari konten Oklin, melainkan juga sikap moralnya yang dianggap tidak pantas dilakukan di depan umum.

“Di luar negeri pun banyak orang non-muslim juga pake kerudung terus bercadar. Di Turki, banyak orang islam tapi gak ada yang berjilbab. Hal yang jadi konteks pembahasan tuh bukan cuman islam tapi memperlihatkan moralnya. Apa yang dia lakukan tu seperti oral seks gitu dan itu tidak umum ketika diperlihatkan di depan umum,” jelas Lutfhi Kamal, salah satu peserta diskusi.

Namun, pemberitaan di media massa berfokus pada Oklin dan kerudungnya. Terutama kasus ini juga menarik perhatian Pipik Dian Irawati, istri alm. Ustadz Fefri Al-Bukhori hingga berbuntut pada pelaporan ke pihak berwajib.

“Gua pernah nemu konten-konten yang kaya gitu juga, dan itu aman aja. Nah, di sini ada Umi Pipik yang ngelaporin Oklin. Itu berarti kan ada ideologi atau pemahaman tertentu dan ini yang membuat orang ingin tahu apa sebenarnya, gitu,” papar Haidar Ali.

Haidar menjelaskan perempuan yang membawa kerudung sebagai simbol agama akan selalu menjadi objek perhatian atau objek sosial. Ini menunjukkan bahwa paradigma masyarakat tentang perempuan berhijab menyudutkan ke arah sesuatu yang seharusnya menjadi contoh yang baik dan paham akan adat keagamaan. Laporan yang dibawa Umi Pipik menunjukkan perempuan berhijab sepatutnya tidak melakukan hal senonoh tersebut lantaran membawa nama baik agama.

Reporter : Malik Nadzif | Editor: Maria Al-Zahra

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
100 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *