UIN Sunan Kalijaga menyediakan fasilitas jalur pemandu atau guiding block bagi mahasiswa difabel netra. Guiding block sudah ditempatkan di banyak titik, seperti di depan fakultas-fakultas, di perpustakaan, di gedung rektorat baru atau di depan gedung Multi Purpouse. Namun, peletakan guiding block masih menuai beberapa masalah.
Fanza Fauzan, salah satu mahasiswa difabel netra menuturkan bahwa penempatan guiding block belum menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa difabel.
“Yang di bagian depan ini (Gedung Rektorat Lama) ke arah Fakultas (Ushuluddin) itu terlalu mepet ke trotoar, yang kearah perpustakaan Guiding block gak nyambung dan keputus, terus di sebelah kanannya ada lubang tapi gak ada penutupnya. Itu bikin bingung dan jadi berbahaya,” papar Fanza.
Bukan hanya soal penempatannya, bentuk fisik Guiding block belum menyesuaikan. Seperti batu-batu yang digunakan sebagai penanda terlalu kecil dan kurang timbul, hingga bagi mahasiswa difabel netra kurang bisa merasakannya. Bahkan beberapa Guiding block juga mengalami kerusakan, seperti di depan rektorat lama.
Fanza menjelaskan kesadaran teman-teman mahasiswa lain belum sepenuhnya ada. Karena masih ada beberapa mahasiswa yang memakirkan kendaraan di tengah Guiding block.
“Terkadang temenku sampai ada yang hampr tertabrak. Buat temen-teman yang awas minimal kalau mau jalan ya silakan, tapi kalo ada temen yang netra mohon minggir dulu,” terang Fanza.
Penempatan guiding block juga belum merata di setiap titik kampus guna mempermudah akses untuk penyandang disabilitas tuna netra, contohnya underpass penyeberangan dari kampus timur menuju masjid.
Alban Farell, salah satu mahasiswa difabel low vision (penglihatan terbatas) menuturkan ”Ada keluhan temenku yang tuna netra, kan aku dampingin dia pas solat jum’at, dia bilang kalo balok (guiding block) nya itu kurang banyak kaya contohnya di underpass itu kan gaada baloknya, itu dia bingung jadi kalo pake tongkat itu kaya nabrak-nabrak dinding, kasian.”
Dwi Lestari, staff PLD mengatakan fasilitas guiding block sangat membantu mahasiswa difabel netra. Walaupun, ada beberapa guiding block yang memang belum menjangkau semua tempat di kampus.
“Cuma memang ada beberapa titik kaya di daerah jalanan ke bawah untuk anak ukm-ukm itu juga belum,” jelas Dwi. Ia juga berharap kedepannya kemungkinan ada penambahan guiding block di semua fakultas.
Reporter: Zidni Ilman | Editor: Maria Al-Zahra