Kalijaga.co – Sabtu(14/10/23) pinjol dan judi online akhir-akhir ini marak diberitakan di media sosial. Namun, fenomena tersebut ternyata tidak lepas dari lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga. Ketua Mobile Legends Community (MLC) UIN Suka, Rajaa’ Adham Dzulfaqaar, mengaku prihatin dengan mahasiswa yang menggunakan layanan judi online.
“Aku sendiri kalo mau terang-terangan ya, pandanganku mengenai judi online itu agak konyol sebenarnya dan mungkin kalo ngomong bahasa kasarnya itu udah bodo banget. Karena namanya judi online ini ada yang namanya programmer, semua udah diprogram. Sama aja kayak kita gacha hero di Mobile Legends itu lho ,udah di algoritma-in sama Moonton gitu loh,” sebut Adham sapaan akrabnya.
“Sedangkan judi online ini, Kita ngeluarin uang yang nggak pasti dan untuk sesuatu yang nggak pasti. Contoh kita buat dapetin JP [jackpot- Red] 2 juta misalnya, itu Kita bisa keluar bahkan bisa 5 juta loh buat dapetin JP sejuta dua juta doang,” sambungnya berkelakar.
Hal senada diungkapkan oleh Ferdiansyah. Ia prihatin dengan perilaku anak muda yang ingin sukses namun tidak dengan cara seharusnya.
“Sekarang ini banyak anak muda yang pengen kaya dengan instan sehingga cara satu satunya menjadikan judi online sebagai mata pencaharian mereka” sebut Ferdiansyah yang bekerja sebagai driver ojol ini.
Adham yang juga mahasiswa Psikologi menjelaskan, ada kesinambungan antara judi online dan pinjol. Ia mencontohkan dirinya yang sempat kecanduan game online. Saat itu ia mengaku memilih memotong uang makan demi bisa top up ML. Dalam konteks mahasiswa yang kecanduan judi online, banyak yang nekat mengambil pinjol.
“Kesinambungannya biasanya kalo udah ini ya kecanduan banget, itu jadi satu kebutuhan. Baik itu top up atau judi online tadi itu biasanya bisa nekat ke pinjol. Sebenarnya aku pun ada di fase kayak gitu, tapi nggak pinjol maksudnya yaa, yang kecanduan top up aku itungannya. Aku nggak makan biasanya kalo aku, aku lebih milih nggak makan (atau) potong uang makan. Misal biasanya makan yang sekali makan 10.000 berarti aku harus ubah ke Indomie misalkan yang cuman 4000 atau 6000 yang masak sendiri kan biasanya gitu ” jelasnya.
“Kalo psikis itu Aku liat ya itu sih ngeliatnya kaya jadi suatu kebutuhan. Kalo Aku nih gabut itu buka tiktok lah buka instagram, Dia ni langsung ngeslot. Nah itu aku juga bingung, kok kayak sehari itu orang login Mobile Legends wajib, Dia wajib slot. itu yang (menurut) Aku anehnya” kata Adham tertawa.
Namun dampak paling besar dari judi online menurut Adham, adalah bahwa mereka yang kecanduan judi justru merugikan orang-orang terdekatnya. Adham acap kali melihat kerabat dan teman dekatnya menghabiskan uang pribadinya untuk berjudi dan foya-foya.
“Jadi nyepelein uang juga kalo aku liat, ditambah aku suka sedih yang ngeliat kan kerabat terdekat kayak gitu tuh. Mereka tuh (judi slot) uang mereka sendiri, rata-rata mereka udah pada kerja. Nah itu uang kerja mereka dipake untuk foya-foya lah ya (habis) di situ, tapi kebutuhan yang lainnya kadang minta ke pacarnya, itu yang disayangkan ,” sesal Adham.
Reporter : Abdurrahman Sudaisy | Editor : Umar Hasan