Berkah Makam Syekh Maulana Maghribi di Parangtritis

1 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

Kabupaten Bantul tak hanya menghadirkan  keindahan pemandangan alam, gunung Pantai yang indah. Namun  banyak cerita Sejarah yang terkandung didalamnya salah satunya makam Syekh Maulana Maghribi yang berada di pesisir Pantai selatan. Makam  ini terletak di Dusun Mancingan,Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta.

 Syekh Maulana Maghribi merupakan tokoh agama penyebaran Islam di Jawa yang berasal dari Keturunan  Pesia tanah arab. Makam Syekh Maulana Maghribi yang terawat hingga sekarang tak luput dari ditempatkanyan juru kunci abdi dalem parangkusumo oleh Kerajaan Kraton Yogyakarta. Ada 34 orang juru kunci yang ditempatkan dimakam Syeh Maulana Magribi, dari 34 itu  dibagi 3 grup untuk setiap minggunya sepuluh orang.

Makam ini terletak di salah satu puncak bukit dalam deretan perbukitan parangtritis. Perjalanan menuju makam harus menaiki anak tangga melewati pepohonan yang rindang disekitar bukit, para pengemispun duduk menunggu belas kasih peziarah, semakin naik akan terlihat jelas birunya laut Selatan serta suara ombakpun terdengar gemuruhnya. Aroma harum bunga mudah tercium ketika masuk area makam. Makam Syekh Maulana ini dibuka tiap hari dan 24 jam bagi peziarah.

“Sebulan bisa sampai 1000 pengunjung ziarah, bahkan kemarin hari Minggu, 8 Oktober ada 9 bus dan satu rombongan berjumlah sekitar 500 orang,” tutur Harsono, salah satu penjaga makam.

Harsono memaparkan tujuan para peziarah berbeda-beda saat datang ke makam Syekh Maulana. Ada yang ngalap berkah, orang tua berdoa untuk anaknya, mendekatkan diri pada tuhan, hingga para pejabat atau caleg yang datang untuk dimenangkan saat pemilu.

Dari penuturan  Harsono, makam Syekh Maulana Maghribi tak pernah sepi dan tiap hari pasti ada  peziarah. Ini kemudian berdampak pada perekonomian masyarakat. Bagi Masyarakat peluang kegiatan perekonomian menjadi  meningkat karena makam dibuka setiap hari Banyak warga disekitar area makam berprofesi sebagai pedagang. Tak hanya profesi pedagang yang mendapatkan keuntungan ada juga tempat parkir dan toilet.

“Dagangan minuman mineral dan kopi untuk kegiatan tambah-tambah saja kalau sudah sampai tengah malam saya tinggal tidur, kamar mandi & tempat wudhu mau bayar silahkan tidak juga tidak apa.” Ujar Pur, salah warga Parangtritis yang menjadi takmir mushola dan penjaga toilet di dekat makam.

Reporter: Muhammad Makhmud | Editor: Maria Al-Zahra

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
100 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *