Rumah Gender FDK Sediakan Ruang Aman dan Ramah Gender

5 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

Sejak Februari 2023 Rumah Gender didirikan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). Lembaga yang diinisiasi oleh Sema dan Dema Fakultas ini tidak hanya berfokus pada penanganan kasus kekerasan atau pelecehan seksual di fakultas, melainkan juga memberi peyadaran dan pengetahuan kepada para mahasiswa FDK.

UIN Sunan Kalijaga juga memiliki Pusat Layanan Terpadu (PLT) yang memiliki kesamaan fungsi dengan Rumah Gender yang ada di FDK. Namun, PLT dianggap kurang responsif dan terlalu fokus pada kekerasan seksual saja.

“Kami rasa di setiap fakultas perlu ada satu lembaga yang fokus menaungi pada studi gender. Utamanya dalam lingkup penyadaran, pencegahan, dan penanganan kekerasan seksual di FDK. Penyadaran bukan berhenti di kekerasan seksual saja tetapi juga isu-isu gender lainnya,” jelas Miftahul Rizki selaku anggota Rumah Gender.

Miftah menerangkan tahun 2023 ini Rumah Gender masih di tahap penataan internal dan sosialisasi lembaga ke mahasiswa. Selama hampir 9 bulan Rumah gender masih memasifkan tahap sosialisasi pada mahasiswa melalui seminar dan perlombaan.

Pada bulan April lalu, Rumah Gender memang sudah sempat mengadakan event ‘Pekan Rumah Gender’ sebagai bentuk sosialisasi kepada para mahasiswa mengenai adanya Rumah Gender ini yang di dalamnya mencakup kegiatan-kegiatan seperti lomba desain poster dan juga seminar nasional. Pamflet dari event tersebut juga mereka bagikan di akun Instagram mereka.

“Kami juga menyediakan form aduan di instragram, seumpama ada yang ingin melaporkan kasus, yang nantinya kan ditindak lanjuti oleh lembaga,” papar Miftah.

Ferra Puspito, selaku ketua Rumah Gender menerangkan prinsip Rumah Gender ini adalah dari mahasiswa, untuk mahasiswa, dan oleh mahasiswa. Kedepannya Rumah Gender ingin merangkul pihak HMPS untuk memudahkan pelaporan kasus. Banyak mahasiswa yang mungkin merasa sungkan jika melapor kasusnya langsung kepada dosen. Sehingga Rumah Gender juga perlu anggota yang merupakan mahasiswa agar tidak ada perasaan sungkan atau takut.

“Dengan adanya Rumah Gender setidaknya kita bisa melakukan tindakan pencegahan dan preventif adanya kekerasan seksual di fakultas. Ketika orang sudah tau bahwa di FDK ada Rumah Gender bisa saja mereka mengurungkan niatnya untuk melakukan kekerasan seksual,” pungkas Fera.

Reporter: Hindun Azzakiroh dan Ajeng Sabilla | Editor: Maria Al-Zahra | Ilustrasi: Ahsan Huda

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
100 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *