Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Darul Arqom Dasar (DAD) merupakan dua bentuk pelatihan serta pendidikan dasar di organisasi ekstra kampus, seperti PMII, HMI, atau IMM. Pelatihan itu mentransfer pengetahuan umum, keagamaan, dan kepemimpinan pada setiap anggotanya. Bentuk pelatihannya pun beragam, ada yang dengan diskusi, analisis sosial, atau terjun langsung ke sosial.
Setiap Organisasi ekstra memiliki indikator seberapa besar pengaruh pendidikannya pada mahasiswa. Salah satunya keikutsertaan mahasiswa pada setiap rangkaian kegiatan pelatihan.
“Kalau yang konsisten memang ada, kalau yang nggak konsisten biasanya coba-coba doang, ikut-ikut teman. Setelah di dalamnya baru tau keburukannya, kebaikannya apa, rasa nggak nyaman dan seterusnya itu kelihatan,” papar Revika Arnita selaku Ketua Umum HMI Fakultas Dakwah.
Revika menjelaskan banyak mahasiswa yang berhenti di tengah jalan sebelum pelatihan tuntas. Ini menyebabkan beberapa organisasi ekstra kehilangan anggota untuk pengkaderan nantinya. Namun, organisasi juga tidak dapat memperjuangkan setiap anggota, kemudian ini menjadi keputusan dan tanggungjawab setiap orang.
Pada awal pelatihan materi yang diberikan biasanya mendasar seperti pengenalan organisasi, sejarahnya, dan menganalisis sosial. “Tujuan DAD lebih kepada proses internalisasi buat teman-teman calon kader. Itu juga sebagai gerbang awal buat teman-teman calon kader itu buat masuk IMM,” ucap Algeanero Fata, Ketua Umum IMM FDK.
Sama halnya dengan PMII, bahwa setiap anggota harus yakin terlebih dahulu sebelum lanjut ke kegiatan berikutnya. Proses pengkaderan bertingkat dan harus dilalui setiap calon anggota.
“Pertama, misal dia harus yakin, berarti harus tahu dan paham. Akhir dari pengetahuan dia tentang PMII itu yang kita nanti akan di screening untuk persyaratan mereka PKD dan indikator PKD berhasil itu adalah ketika dia masih mau ikut diskusi di rayon,” papar Alfi Sahrin, ketua umum PMII.
Konsistensi anggota yang mengikuti organisasi ekstra hingga ke tahap akhir akan membuahkan hasil. Seperti kemampuan public speaking, berfikir kritis, dan bertambah relasi bagi tiap anggota.
“Pengaruhnya sepuluh per sepuluh. Karena pada intinya, di PKD sangat berpengaruh. Bisa dibilang akhirnya orang-orang yang di PKD ini orang-orang terpilih,” ucap Alfi Sahrin.
Reporter: Azizah Rahma | Editor: Maria Al-Zahra | Ilustrasi: Hadiya Qurrota