Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) UIN Sunan Kalijaga berlangsung selama tiga hari, pada 22-24 Agustus. Tema PBAK kali ini “Revitalisasi Spirit Kemahasiswaan Guna Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi”. Tahun ini sekitar 4.678 mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan PBAK.
PBAK hari pertama dan ketiga dilaksanakan di Gedung Multipurpose. Gedung ini hanya mampu menampung 3.500 orang. Maka banyak dari mahasiswa baru yang duduk di luar gedung dan menontn rangkaian acara melalui videotron.
Khairul Umam, mahasiswa baru prodi Hukum Tata Negara, mengungkapkan dirinya merasa tidak mendapatkan euforia dan keseruan yang ada di dalam gedung. Ia hanya bisa menyaksikan lewat videotron dari luar. Selain itu, ia juga mengeluhkan suara soundsystem yang kadang terputus, meskipun begitu, ia tetap mengikuti karena kewajiban bagi mahasiswa baru.
“Kesel ya, soalnya dari hari pertama sampai hari ketiga Fakultas Hukum sering kebagian tempat di luar terus,” ujar Umam.
Sama halnya dengan Ergiyan Miftahul, mahasiswa baru prodi Ilmu Hukum, ia menuturkan sebaiknya fakultas yang berada di dalam gedung bisa bergantian dengan fakultas lain, agar semua mahasiswa merasakan keseruan PBAK.
Ergiyan berharap untuk PBAK tahun selanjutnya bisa dibuat seadil-adilnya, agar semua mahasiswa baru bisa merasakan hal yang sama. “Yang di atas fakultas itu terus, namanya manusia kan pasti ada sifat irinya juga, sama-sama bayar semua kan,” lanjutnya.
Muhammad Ashar, ketua panitia PBAK 2023, menjelaskan bahwa penempatan peserta ada yang diluar gedung itu memang peraturan dari panitia PBAK Universitas. Karena melihat tahun kemarin banyak yang collap atau sakit akibat dipaksakan harus masuk semua. Jadi untuk mengantisipasi hal itu beberapa mahasiswa berada diluar.
“Makanya kita juga menyiapkan fasilitas berupa tenda dan videotron untuk peserta yang diluar begitu,” ujar Ashar.
Lailatul Ulla, Koordinator Kesekretariatan, menambahkan bahwa jumlah mahasiswa baru yang mengikuti PBAK tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin. “Itu absensi akademik udah ketambah sama penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB),” tambah Laila.
Alfi Sahrin, Koordinator Acara, menjelaskan bahwa mahasiswa baru yang mendapat bagian diluar gedung merupakan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Pembagian ini dilakukan berdasarkan jumlah FITK 840 mahasiswa dan FSH 718 mahasiswa. Sebelumnya panitia juga sudah mencari tempat yang bisa untuk menampung dan yang bisa hanya Gedung Multipurpose dengan catatan ada yang diluar.
“Sekitaran angka segitu ngga ada yang muat, awalnya mau di Sport Center dibuat tratak seperti hajatan , tapi dihitung ngga muat,” ucap Alfi.
Alfi juga menuturkan bahwa kapasitas di gedung Multipurpose hanya 3500 orang. Maka dari awal sudah ada skema per-fakultas maksmial empat ratus orang, tapi kadang ada beberapa mahasiswa ingin untuk tetap duduk bareng atau nyempil. Semua itu tanggung jawab panitia, jadi tetap ada antisipasi dari panitia.
“Maka kita tetap ada antisipasi, untuk penanggung jawab Fakultas atau Prodi keliling. Mana nih yang pucet akan kita bawa ke ruang P3K,” ujar Alfi.
Reporter: Nanik Rahmawati | Editor: Maria Al-Zahra