Bantu UMKM, KKN UIN Jogja Fasilitasi Sertifikasi Halal Gratis

Read Time:1 Minute, 47 Second

Kalijaga.co- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Dusun Petoyan, Purwosari, Giritirto, Gunungkidul melakukan sosialisasi tentang sertifikasi produk halal bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), beberapa waktu lalu. Mereka melakukan pendataan sekaligus memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal secara gratis.

Berbekal salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP), 18 pelaku usaha datang menghadiri sosialisasi dan pendataan sertifikasi halal. Pendataan dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang nantinya diproses melalui website. Program sertifikasi halal ini mempermudah pelaku usaha yang sebagian besar sudah berusia lanjut. Mereka tidak familiar dengan teknologi informasi, sehingga dalam pelaksanaannya sangat terbantu.

Proses pendataan berlangsung kurang lebih satu jam, data yang terkumpul akan diproses oleh mahasiswa untuk mendapatkan sertifikat halal dari berbagai produk yang telah diajukan dengan rentang waktu terbit 1-4 minggu setelah permohonan.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN di Dusun Petoyan bekerjasama dengan salah satu Pendamping Proses Produk Halal (PPPH) Halal Center UIN Sunan Kalijaga, Riti Musytaghfirah Badrun. Perempuan yang juga peserta KKN ini memaparkan, program ini selaras dengan program sertifikasi halal gratis (SEHATI) Kementerian Agama (Kemenag). Kemenag memberikan 1 juta kuota gratis sertifikat halal untuk seluruh pelaku usaha di Indonesia dengan pemenuhan kuota dimulai pada awal Januari 2023 dan berakhir pada 17 Oktober 2024. “Kuota yang tersedia masih 40 ribu, Insya Allah bisa bantu untuk di sertifikasi,” tandasnya.

Koordinator Kelompok KKN Dusun Petoyan Febri Amin Nurrohman menyebut, program yang dibuat juga melibatkan kelompok KKN dusun lain di kalurahan yang sama untuk berkolaborasi. “Sertifikasi ini tidak dipungut biaya apapun dan tidak dikenakan pajak sepeserpun, jadi mbotensah khawatir,” katanya.

Kepala Dusun Petoyan Joyo Suparno mengapresiasi langkah mahasiswa KKN di wilayahnya. Dia juga meminta warga yang memiliki produk UMKM untuk memanfaatkan kesempatan berharga ini. “Ini adalah kesempatan, dados niki kesempatan kagem ibu-ibu. Nebiko dados kesempatan panjenengan kagem sertifikasi halal, mangkeh mangkeh badhe pun didampingi caranipun,” katanya. Salah satu peserta sertifikasi halal Tusinah, mengaku berbahagia. Perempuan paruh baya yang sehari-hari memproduksi tempe itu merasa terbantu. “alhamdulillah mba, kula mboten kangelan ajeng pados sertifikasi. kula tiyang sepuh sok repot nek ngoten niku, ngagem HP mboten paham, pun ngoten mawon mba,” tandasnya. (kkn)

Penulis: Syalita Hilda, Rahma Salisa I Editor: irw