Pembelajaran tidak hanya kita dapatkan di dalam kelas maupun di sekolah saja. Tapi, dalam melakoni kehidupan sehari-hari. Di manapun tempat dan kapan pun masanya kita bisa memanfaatkan lingkungan sekitar untuk mendapatkan pelajaran. Bahkan pelajaran dari lingkungan itu lebih luas daripada pelajaran yang kita dapatkan di dalam kelas.
Lingkungan sebagai media pembelajaran bagi manusia. Suatu pemahaman terhadap gejala atau segala tingkah laku yang terjadi pada lingkungan sekitar, sehingga dengan pengamatan ilmiah manusia dapat mendapatkan segala bentuk pembelajaran kehidupan.
Segala bentuk tingkah laku ataupun peristiwa yang terjadi di lingkungan kita seperti terjadinya pergantian malam dan siang, turunya hujan, tumbuhnya tetumbuhan dan lain sebagainya, itu semua merupakan bentuk pembelajaran yang di sampaikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa, tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai bentuk dari tanda-tanda kebesaran-Nya.
Berkenaan dengan hal ini Allah telah menjelaskan dalam al-Qur’an surah al-Baqoroh ayat 164, yang artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (keringnya), dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sunggu terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” (Q.S Al-Baqoroh:164).
Manusia pasti akan selalu berupaya untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Jika kita mau belajar dari hidup ini, alam telah memberikan inspirasi banyak hal. Allah menciptakan alam ini untuk diberikan kepada manusia agar dilakukan secara adil. Manusia diciptakan di muka bumi sebagai khalifah dan diberi tanggung jawab untuk menjaga alam.
Namun, apakah selama ini manusia telah menjalankan tanggung jawabnya?
Banyak sekali kekayaan alam yang telah Allah berikan, tetapi masih banyak manusia yang bingung untuk mengolahnya. Lebih parahnya lagi masih banyak manusia yang secara sadar maupun tidak sadar telah merusak alam. Sehingga terjadilah berbagai peristiwa alam seperti banjir, longsor, gempa dan lain sebagainya. Peristiwa ini tidak lain dan tidak bukan karena disebabkan ulah tangan manusia itu sendiri.
Salah satunya belajar dari banjir. Banjir mengajarkan kita untuk selalu waspada dalam menjaga hutan, menjaga saluran air juga sebagai akses paru-paru bumi untuk mengeksplorasi oksigen yang kita butuhkan. Jika alam kita bagus maka Kesehatan kita pun akan selalu terjaga, dan tentu lingkungan kita juga terjaga dengan baik. Bukankah ini pembelajaran bagi kita? Menjaga lingkungan dengan baik membuat diri kita selalu sehat. Pernahkah terbesik seperti itu?
Sudah tidak asing lagi berita tentang peristiwa alam yang sering menimpa Indonesia seperti banjir, longsor, gempa dan lain sebagainya. Tentu hal ini terjadi tidak lain dan tidak bukan karena ulah tangan manusia yang terlalu ceroboh dalam mengurus alam. Padahal mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama islam, dan dalam ajaran islam sangat ditekankan mengenai pentingnya menjaga ekosistem alam. Bahkan ada sebuah kata-kata yang menyebutkan bahwa islam adalah agama yang ramah terhadap lingkungan.
Namun, mengapa masih saja terus terjadi peristiwa alam yang disebabkan karena kecerobohan tangan manusia?
Tentu hal ini terjadi karena terdapat pemahaman umat yang kurang terhadap agama islam. Sehingga umat islam belum mampu untuk ramah terhadap lingkungan. Menurut Dr Yusuf Qordhowi terdapat 5 maslahat yang menjadi pondasi tegaknya kehidupan manusia.
- Hifz Ad-Din
Menjaga alam sama dengan menjaga agama. Alam diciptakan sebagai tempat manusia untuk menghambakan diri pada tuhan. Jika alam kita tidak dijaga dengan baik, maka akan terjadi banyak kerusakan yang menyebabkan ibadah kita atau penghambaan kita dalam beragama tidak sempurna. Maka, untuk menjaga agama dengan baik maka harus menjaga alam dengan baik pula.
2. Hifz An-Nafsi
Menjaga lingkungan sama dengan menjaga jiwa. Salah satu bentuknya adalah dengan menjaga kesehatan manusia. Alam memberikan banyak oksigen pada manusia, jika alam kita terjaga dengan baik akan semakin baik pula oksigen yang kita dapatkan dari alam. Seperti reboisasi, tidak mengganggu hutan kota, tidak menebang pohon sembarangan atau yang lainnya.
3. Hifz An-Nasl
Menjaga lingkungan sama juga dengan upaya kita menjaga kualitas keberlangsungan hidup keeturunan kita di masa yad. Dalam hadis dijelaskan, “Sesungguhnya jika kamu meninggalkan anak keturunan mu dalam keadaan kaya itu jauh lebih baik daripada meninggalkan anak keturunan dalam keadaan miskin dan meminta-minta pada orang lain” (HR. Bukhori Muslim).
4. Hifz Aqli
Menjaga lingungan sama dengan menjaga akal. Lingkungan hidup yang baik, udara yang bersih akan membantu perkembangan otak dengan baik.
5. Hifz Aml
Menjaga lingkunga berarti menjaga harta. Allah menjadikan alam semesta ini sebagai bekal kehidupan manusia di atas muka bumi ini. Perusakan lingkungan berarti merusak modal kehidupan yang telah Allah sediakan.
sumber foto: Okezone.com
Penulis: Bayu Ma’rifatullah | Editor: Maria Al-Zahra