Judul: Inilah Resensi: Tangkas Menilik dan Mengupas Buku | Penulis: Muhidin M. Dahlan | Penerbit: I:boekoe | Tahun Terbit: 2020 | Tebal: 256 hlm | Peresensi: Nanik Rahmawati
Sering baca buku tapi belum pernah diresensi? Mengapa? Padahal pengingat terbaik adalah dengan menuliskan apa yang telah dibaca. Dalam buku Inilah Resensi yang diterbitkan oleh r.boekoe ini, Muhidin M. Dahlan memberikan petunjuk dan panduan cara meresensi buku dari tahap pemilihan buku hingga publikasi. Muhidin menyusunnya selama 2 tahun berdasarkan pengalaman yang ia lalui.
Buku ini terdiri dari 3 bagian. Cocok untuk pemula yang ingin belajar menuliskan resensi. Sebab, di setiap akhir bagian terdapat informasi dan tips dalam membuat resensi.
Pada bagian satu, penulis menceritakan pengalaman beberapa tokoh dalam meresensi buku, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, Poebatjaraka, P. Swantoro, Sumitro Djojohadikusumo, hingga H.B Jassin. Penulis juga menampilkan cuplikan-cuplikan resensi dari tokoh-tokoh tersebut.
Bagian dua mulai memasuki dinamika jalan terjal kontroversi yang terjadi dalam resensi buku. Mulai dari sisi politik, agama, sejarah, hingga bisnis dan ekonomi. Kontroversi sering muncul karena ketidaksetujuan dengan isi buku atau ketidakakuratan isi buku yang kemudian dapat digugat oleh peresensi. Satu contohnya ialah kontroversi resensi H. Oemar Bakry atas Alqur’anul Karim Bacaan Mulia karya H.B Jassin, yang menggugat kekeliruan penerjemahan Bahasa Arab ke Indonesia.
Masuk ke Bagian ketiga, penulis mengupas masing-masing bagian yang ada pada sebuah resensi beserta model-modelnya. Mulai dari membuat kolofon, judul, paragraf pertama, isi, hingga penutup.
Muhidin memberikan 15 contoh model judul yang bisa diterapkan. Namun, ia berpendapat bahwa sejatinya tidak ada aturan khusus dalam sebuah judul. Judul bisa dibuat sesuai dengan selera batin penulisnya. Semisal resensi “Menyelami Pikiran Kiki Syahnakri” (Moh. Syamsul Arifin. Resensi Buku Aku Hanya Tentara karya Kiki Syahnakri, Penerbit Buku Kompas, 2008. Jawa Pos, 18 januari 2009) yang judulnya itu diambil dari tindakan tokoh penulis.
Lanjut ke paragraf awal, penulis mengibaratkan paragraf awal sebagai halaman rumah yang asri, elok, dan memikat tamu untuk menilik rumah lebih dalam. Selain itu, jika paragraf pertama sudah takluk, selanjutnya akan lebih mudah. Muhidin menyodorkan 15 gaya penulisan paragraf awal dalam buku ini.
Meskipun judul dan paragraf pertama terlampaui, resensi belum usai ditaklukkan sepenuhnya. Masih ada belasan hingga puluhan paragraf lagi, yaitu tubuh resensi. Dalam buku ini, penulis juga memberikan 17 bagian penting yang harus masuk dalam tubuh resensi.
Hingga, sampailah di akhir pembuatan resensi. Muhidin dalam buku ini menjelaskan cara menguci paragraf akhir dengan 5 gaya yang bisa diterapkan.
Buku Inilah Resensi memberikan contoh-contoh di setiap aspek dalam menulis resensi. Penjelasannya urut dan tertata. Mulai dari yang paling dasar mengenai definisi hingga ke macam-macam modelnya. Selain itu, juga memberikan wawasan tentang tokoh-tokoh terkenal yang ternyata seorang presensi buku
Buku ini cocok bagi seorang yang mau belajar meresensi buku dari dasar. Karena bahasa yang digunakan ringan dan mudah dipahami. Serta, setiap bagian ada tips untuk membuat resensi. Namun, ada beberapa bahasa juga yang cukup menguras otak karena penulis mengambil kutipan resensi yang menggunakan ejaan lama yang susah dimengerti.
Editor: Aji Bintang Nusantara