4 Cara Hilangkan Malas Ibadah ala Ketua MUI DIY

0 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

Kalijaga.co – Naik turunnya iman seseorang adalah keniscayaan. Terlebih pada Bulan Ramadan. Masjid yang ramai di awal Ramadhan berangsur sepi pada pertengahan bulan.

Susahnya istiqomah dalam melaksanakan amalan ibadah di bulan suci Ramadan salah satunya dirasakan oleh Yora Naufal, siswa SMK 2 Depok Sleman Yogyakarta itu mengungkapkan bahwa ia kurang istiqomah dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadan karena adanya rasa malas.

“Iya, di pertengahan bulan Ramadan saya merasakan naik turunnya semangat beribadah,” ucapnya.

Menanggapi persoalan naik turunnya keimanan seseorang, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KH.Machasin menjelaskan bahwa hal tersebut adalah wajar. Suasana hati adalah faktor utama yang mempengaruhi naik turunnya iman seseorang.

“Pertama, iman itu bisa naik turun. Menurut para ahli akidah Islam, iman itu bertambah dan berkurang sesuai dengan perbuatan orang, suasana hati, permasalahan yang dihadapi, dan seterusnya. Kalau menghadapi kesusahan, imannya kuat. Kalau sedang berhasil lupa bahwa kemarin meminta kepada Allah,” jelasnya.

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut menyitir Al Quran surat Lukman ayat 32 yang berkaitan dengan naik turunnya keimanan seseorang.

“Dan apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung mereka merayu Allah dengan tulus dan ikhlas beragama kepada-Nya. Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Adapun yang mengingkari ayat-ayat Kami hanyalah pengkhianat yang tidak bisa berterima kasih,” ucap Machasin.

Seringkali, lanjutnya,  seseorang tidak bisa mengukur diri dan berlebihan dalam beribadah. Misalnya, di bulan Ramadan salatnya tambah banyak dan dzikirnya tambah banyak dari hari-hari biasa. Sehingga, semangat pada diri itu tidak bertahan lama. Faktor lain yang mempengaruhi semangat beribadah adalah adanya dua sifat pada diri manusia, yaitu rasa malas yang berat dan roh yang ringan.

“Analisis dari para filsuf, mengatakan manusia terdiri dari kumpulan dua hal. Satu, raga yang sifatnya malas dan berat. Dua, roh yang sifatnya ringan dan bisa membawa raga kemana yang dia mau,” tegasnya.

Machasin menyebutkan empat cara untuk menjaga semangat dan keistiqomaahan beribadah yang berasal dari diri seseorang, baik di bulan Ramadan maupun setelahnya. Diantaranya adalah motivasi diriatau self motivation, self supervision artinya seseorang bisa mengawasi diri sendiri  dan melihat mana yang masih kurang dari perjuangannya. Ketiga, self certification, artinya seseorang sudah menilai dirinya sudah sampai mana, sudah lulus atau belum. Keempat, long term view, artinya seseorang harus berpandangan selalu kedepan. Selain dari diri seseorang, menjaga semangat dan keistiqomaan dalam beribadah dapat diperoleh dari lingkungan yang sholeh.

“Kalo kita bergaul dengan orang yang suka bersenang-senang saja, maka kita akan terbawa kesitu. Pergaulan dengan orang-orang yang bisa membuat kita mengintetap ingat bahwa jalan kita masih jauh,” pungkasnya. (pgmi)

Reporter : Dinda Fatimah, Intan Nur Ngazizah I Editor : Gandhi Muhammad

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *