Kalijaga.co — Terjadi penurunan jumlah penjual di Pasar Ramadan UIN Sunan Kalijaga. Hal ini disebabkan cuaca yang tidak menentu dan suasana pasar yang dibangun kurang strategis. Selain itu, faktor perlengkapan stand juga kurang memadai. Pasar ini berlokasi di depan Klinik Pratama dan bagian depan latar Masjid UIN Sunan Kalijaga yang mulai dibuka sejak awal Ramadhan.
Pasar Ramadan UIN Suka menghadirkan sekitar 17 stand di kampus Barat, pelataran Masjid UIN, dan 30 stand di kampus bagian Timur, depan Klinik Pratama. Namun, pasar itu kini kini terasa semakin sepi, baik dari segi penjual maupun pembelinya. Di kampus timur hanya ada 3 stand yang masih bertahan, sedangkan kampus barat beberapa sudah mulai kosong. .
“Mungkin karena musim hujan terus, jadi kadang malas harus nurunin barang, kemarin juga saya nggak berjualan dan memang berjualannya juga cuma dua jam tiga jam saja,” ujar Dora Arianti penjual makanan zuppa sup (31/3/2023).
Selain masalah cuaca, fasilitas yang diberikan juga kurang memadai. Tenda yang terlalu kecil dan penerangan yang kurang terang di lokasi berjualan menjadi kendala. Hal ini diperparah dengan keadaan cuaca di Jogja yang tidak menentu.
Faktor lain penurunan ini dipengaruhi oleh dua penyelenggara pasar Ramadan yang berbeda. Di bagian timur diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Kalijaga dan di bagian barat diselenggarakan oleh Sahabat Masjid UIN Sunan Kalijaga.
“Pihak yang mengadakan pasar ramadan ada dua. Ada dari Pengembangan Bisnis UIN SUKA dan Masjid Kampus UIN SUKA. Saya ini yang program masjid. Mungkin karena beda pelaksana program suasanyanya juga beda sana (depan klinik UIN)” jelas Arif Prasetya, salah satu penjual di pasar Ramadan (31/3/23).
Arif mengaku bahwasannya pembeli di stand barat dan timur juga tidak seimbang. Orang-orang yang datang hanya memarkirkan kendaraan untuk pergi ke masjid. Lokasi pasar dianggap kurang strateis ketika berjualan di sore hari. Waktu ramai pembeli hanya di depan poliklinik saat tidak bulan puasa.
Walaupun demikian, masih ada beberapa stand yang tetap bertahan. Beberapa diantaranya stand dari mahasiswa yang sedang berjualan atas nama organisasinya, atau biasa disebut “Dana Usaha”. Mahasiswa memang dipersilahkan untuk berdagang atau hanya meramaikan Pasar Ramadhan UIN Sunan Kalijaga. mayoritas pembeli pun berasal dari mahasiswa.
Reporter: Nabilah Ummul Mutia | Editor: Maria Al-Zahra