Kalijaga.co – Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) menjadi program tahunan yang menguntungkan bagi masyarakat. Selain mendapatkan takjil gratis, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) juga ketiban rezeki. Namun KRJ meninggalkan pekerjaan rumah tersendiri, salah satunya adalah kemacetan.
Pantauan kalijaga.co di lokasi, stan UMKM digelar disepanjang jalan Masjid Jogokariyan. Antusias masyarakat untuk menggelar dagangan cukup tinggi. Selain pasarnya sudah jelas, mereka juga tidak dipungut biaya apapun kecuali infaq sesuai keikhlasan. Hal itu juga didukung dengan respon pasar yang positif. Pengunjung KRJ selalu membeludak. Hal inilah yang menyebabkan kemacetan.
“Kemacetan mengganggu mobilitas masyarakat, sehingga panitia menetapkan kebijakan agar mobil tidak bisa masuk ke jalan Jogokariyan selama KRJ berlangsung,” kata Nency Maharani, salah satu warga yang tinggal di Jogokariyan, Kamis (30/3/2023).
Kemacetan yang terjadi di KRJ, lanjut Nency, dirasakan semua pengguna jalan di Jl. Jogokariyan. Puncak kemacetan tersebut terjadi pukul 16.30 WIB. Akses motor yang melitas menjadi sulit, bahkan mobil tidak bisa mengakses jalan sebagai upaya untuk mengurai kemacetan.
Meski menyisakan persoalan, gelaran KRJ tetap menjadi primadona. Tika, warga yang menggelar dagangan di jalan Jogokariyan mengaku menikmati kemacetan yang terjadi setahun sekali tersebut. Baginya kemacetan tersebut tetap menguntungkan bagi masyarakat.
“Masyarakat senang karena diuntungkan. Misal, kampungnya jadi terkenal, Ibu Rumah Tangga (IRT) juga bisa menjadi relawan masjid. Kita juga bisa berjualan bahkan penjual tidak diminta biaya pendaftaran dan kebersihan, hanya ada infaq keliling saja,” tandasnya.
Tak hanya warga dan penjual, pengunjung juga merasa senang dengan adanya KRJ. Mila Fitrisulistiyani salah satu pengunjung dari Wonosari, mengaku kagum dengan Masjid Jogokariyan yang bersih. “Masjidnya bersih meskipun banyak pengunjung, kagum juga dengan pengelolaan Masjid yang memiliki Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) sendiri, sehingga dapat menjadi contoh bagi Masjid-Masjid lain,” ucapnya. (pgmi)
Reporter : Intan Nur Ngazizah, Dinda Fatimah Nuraulia Azzahra, Aulia Himmawati, Tia Miftakhurrohmah
Photographer : Aulia Himmawati I Editor : Annisa Auliya